Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, Rini Hermiati
mengatakan air minum depot isi ulang hanya bertahan sehari sehingga satu
hari harus habis satu galon tersebut.
"Jika tidak habis dalam satu hari, air tersebut harus direbus kembali. Hal ini dikarenakan air tersebut hanya bertahan satu hari berbeda dengan air kemasan," kata Rini Hermiati di Pekanbaru, Jumat.
Air kemasan telah dirancang bertahan untuk beberapa lama, sedangkan air isi ulang hanya dipindahkan saja tempatnya dari depot menuju galon. Hal itulah yang membuat air tersebut hanya bertahan satu hari.
Air isi ulang menurutnya berdasarkan riset yang dilakukan mengandung bakteri elcoli yang berkembang saat air bertahan dua hari. Apabila tetap diminum dalam waktu dua hari, akan menimbulkan rasa pusing dan diare.
Kebayakan depot air di Pekanbaru menurutnya hanya menggunakan sistem manual, sehingga memengaruhi kualitas air mengandung bakteri dan jamur.
Sebelumnya Diskes Pekanbaru telah memberikan penyuluhan kepada pemilik depot air agar membentuk asosiasi agar pemahaman tentang air bersih dketahui. Kepada masyarakat ia juga meminta peran untuk mengawasi depot air isi ulang.
Ia meminta hal tersebut kepada masyarakat karena terbatasnya petugas Diskes di lapangan. Perlu diketahui masyarakat menurutnya filter air isi ulang itu minimal tiga bulan sampai enam bulan harus diperiksa di laboratorium.
Sementara itu di Pekanbaru sendiri menurut Rini 95 persen depot air minum itu bagus dan layak diminum dilihat dari sampel yang telah diteliti Dinas Kesehatan.
Namun secara administratif terdapat 46 depot air minum isi ulang yang saat ini belum memiliki izin dan rekomendasi dari pihak terkait.
Namun Rini mengatakan semua depot tersebut telah diberikan penyuluhan untuk perizinan dan cara mendapatkan rekomendasi dengan memenuhi beberapa syarat tertentu.
"Jika tidak habis dalam satu hari, air tersebut harus direbus kembali. Hal ini dikarenakan air tersebut hanya bertahan satu hari berbeda dengan air kemasan," kata Rini Hermiati di Pekanbaru, Jumat.
Air kemasan telah dirancang bertahan untuk beberapa lama, sedangkan air isi ulang hanya dipindahkan saja tempatnya dari depot menuju galon. Hal itulah yang membuat air tersebut hanya bertahan satu hari.
Air isi ulang menurutnya berdasarkan riset yang dilakukan mengandung bakteri elcoli yang berkembang saat air bertahan dua hari. Apabila tetap diminum dalam waktu dua hari, akan menimbulkan rasa pusing dan diare.
Kebayakan depot air di Pekanbaru menurutnya hanya menggunakan sistem manual, sehingga memengaruhi kualitas air mengandung bakteri dan jamur.
Sebelumnya Diskes Pekanbaru telah memberikan penyuluhan kepada pemilik depot air agar membentuk asosiasi agar pemahaman tentang air bersih dketahui. Kepada masyarakat ia juga meminta peran untuk mengawasi depot air isi ulang.
Ia meminta hal tersebut kepada masyarakat karena terbatasnya petugas Diskes di lapangan. Perlu diketahui masyarakat menurutnya filter air isi ulang itu minimal tiga bulan sampai enam bulan harus diperiksa di laboratorium.
Sementara itu di Pekanbaru sendiri menurut Rini 95 persen depot air minum itu bagus dan layak diminum dilihat dari sampel yang telah diteliti Dinas Kesehatan.
Namun secara administratif terdapat 46 depot air minum isi ulang yang saat ini belum memiliki izin dan rekomendasi dari pihak terkait.
Namun Rini mengatakan semua depot tersebut telah diberikan penyuluhan untuk perizinan dan cara mendapatkan rekomendasi dengan memenuhi beberapa syarat tertentu.
+ komentar + 3 komentar
kalau begini kasihan juga pengusaha depot isi ulang, kalo memang hasil penelitian emang seperti itu, menurut saya lebih baik tegas jangan ada izin operasional dari dinas terkait, dari pada sehari doang
beli secukupnya aja to gan.. jd dalam
1-2hari bisa habis
ya yang penting kita ikut mengawasi depot air minum yang belum mempunyai ijin, supaya keadaan air minum galon bisa di pantau oleh dinas kesehatan setempat.
Posting Komentar