JEPARA - suaraonlineterkini.com - Kesal akibat tidak boleh masuk ke proyek PLTU Tanjung Jati B, Yoyok salah seorang warga Dukuh Sekuping mengamuk dengan cara menabrakkan mobil tankinya ke pagar maingate ( gerbang utama ) PLTU Tanjung Jati B Jepara. pada kamis siang 14/05/2015
Kejadian bermula Saat dirinya di panggil untuk urusan pekerjaan oleh PT. SSP kemudian dia bergegas masuk ke proyek , namun sesampainya di gerbang utama mega proyek PLTU Tanjung Jati B dirinya ditahan oleh security yang bertugas dengan alasan tidak ada notifikasi sebelumnya. Kendati Yoyok sudah minta ijin secara baik baik tetapi tetap saja security tidak berani memberikan ijin masuk.
Kesal dengan keadaan tersebut kemudian yoyok bergegas pulang dan mengambil truk tankinya dan ditabrakan mundur ke pagar maingate pltu tanjung hati B. Kemudian truknya diparkir tepat di tengah jalan gerbang masuk proyek.
Saat di konfirmasi SOT, Yoyok menjelaskan dirinya kesal gak boleh masuk, “ini urusan pekerjaan dan sifatnya urgent, saya sudah minta ijin baik baik ke security dan minta form tamu, tetapi tetap saja tidak diijinkan masuk oleh security proyek, kalau ini libur total sih gak masalah, tapi kok banyak tamu yang masuk juga, katanya.
Juga dikonfirmasi ke pihak security yang berjaga, pihak security memang menjelaskan kronologi kejadiannya, sesuai dengan tugasnya pihak security tidak berani memberikan ijin masuk lantaran Saudara Yoyok tidak membawa surat Notifikasi dari Perusahaan yang di tuju, karena ini hari libur, katanya.
Yoyok menambahkan bahwa pihak PT. SSP yang dituju sudah minta ijin by phone ke security bahwa saudara Yoyok akan masuk dan menemui kami, namun tetap saja security tidak berani member ijin masuk dengan alasan hari libur dan tidak ada surat notifikasi, sehingga pihak PT. SSP turun langsung ke maingate untuk menemui saudara Yoyok dan menjemputnya
Dilokasi, Bambang, supervisor PT. PLN Tanjung Jati B saat berbincang dengan Yoyok menjelaskan ini terjadi miss komunikasi, memang kalau mau masuk ke proyek saat libur harus ada notifikasi sebelumnya, karena sudah menjadi prosedur perusahaan.
Yoyok menyayangkan manajemen PLTU Tanjung Jati B yang dinilai tidak bijak untuk menyikapi hal hal seperti ini., lebih-lebih pada security “karena ini juga demi kepentingan bersama, dan untuk keperluan proyek juga jadi harus saling menyadari dan harus memberi kemudahan pada warga yang hendak masuk untuk urusan pekerjaan, imbuhnya.
Kendati kejadian ini tidak menimbulkan kegaduhan namun bisa ditarik kesimpulan bahwa manajemen proyek PLTU harus dibenahi lagi dengan memberikan kebijaksanaan yang baik untuk warga yang hendak ada urusan pekerjaan karena tidak semua warga mengetahui prosedur yang harus dijalankan untuk bisa masuk ke mega proyek ketenaga listrikan nasional tersebut. [Red]
Posting Komentar