"TERIMA KASIH" Anda telah memasuki Website Media Suara Online Terkini "SOT Jepara" Sebelum anda membaca semua berita yang telah kami rangkum sebelumnya kami akan jelaskan mengenai SOT Jepara ok... Suara Online Terkini adalah Media Online yang mampu menampung berbagai macam berita diantaranya Seputar Nasional, Metropolitan, Daerah, Ekonomi, Bisnis, Internasional, Sosial, Budaya, Agama, Pendidikan, Politik, Hukum, Kesehatan dll kami terima kritik dan saran melalui kontak kami.atau Hub: 085-229-333-371 Pin BB:7473F04F.
Headlines News :
Home » » Kewirausahaan Lakpesdam - PLTU TJB

Kewirausahaan Lakpesdam - PLTU TJB

Written By suaraonlineterkini on Jumat, 29 November 2013 | 10.30


Menurut Shumpeter (1934), Kewirausahaan merupakan komponen vital dalam pembangunan ekonomi, Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat mengalami perubahan pola fikir dalam memaknai hidup, hal yang sangat mendasar adalah perubahan mindset masyarakat yang cenderung serba instan hal ini bisa dilihat dari pola hidup masyarakat yang serba konsumeris, Budaya sustainable diantaranya produksi, budidaya, kerja – kerja kontinyu dengan menggunakan manajemen usaha yang berkesinambungan sudah tidak di lirik dan di jadikan pilihan oleh masyarakat. Oleh karenanya warga masyarakat desa yang tergabung dalam kelompok – kelompok maupun organisasi harus terus mendapat binaan agar kelompok mereka dapat terus berkelanjutan di masa yang akan datang. Anggota kelompoknya dibekali dengan berbagai wawasan keilmuan berwirausaha, dan juga keterampilan di bidang tekhnis, penguatan kelembagaan agar dapat menjalankan kelompoknya secara dinamis. Oleh karenanya, PT. PLN (Persero) Pembangkitan Tanuung Jati B dan PT Central Java Power bekerjsama dengan LAKPESDAM NU Jepara melaksanakan pelatihan kewirausahan sebagai sarana bertukar informasi dan penguatan kelompok agar dapat lebih mandiri. Melalui kegiatan ini, berbagai ilmu disebarkan dan simulasi juga dilakukan agar kelompok dapat langsung menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan perekonomiannya. Selain ilmu pengetahuan, pelatihan ini juga menerapkan metode agar dapat membangun motivasi masyarakat dalam berkelompok.


Kegiatan ini dilaksanakan hari Senin dan Selasa tanggal 29 dan 30 Oktober 2012 di Hotel Elim Jepara.
Tujuan
1. Merubah mindset masyarakat dari budaya subsisten ke sustainability yang lebih produktif.
2. Mengembangkan kapasitas masyarakat dalam berwirausaha dengan:
a. Memiliki sikap personal dan sosial sebagai seorang wirausaha
b. Memiliki Kemampuan Manajerial Usaha Kecil
c. Memiliki kemampuan berfikir logic
d. Memiliki Keterampilan produksi (barang/jasa)
e. Memiliki keterampilan berwirausaha
3. Melakukan Sharing Pengalaman untuk mengembangkan potensi local bagi kesejahteraan nelayan dan masyarakat desa.
4. Mensupport kemampuan untuk memotivasi pencapaian tujuan (Achievement Motivation)
Hasil yang diharapkan
1. Peserta mampu merubah mindset budaya nelayan dan masyarakat sekitar PLTU Tanjung Jati B.
2. Peserta mampu mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan kewirausahaan kepada anggota kelompoknya/ masyarakat dengan :
a. Memiliki etika dan jiwa kewirausahaan, yang meliputi: sikap sopan santun, jujur, disiplin, tekun, semangat kerja, tahu diri, tenggangrasa, ulet dan kesederhanaan sebagai wirausaha.
b. Mampu membangun jaringan, pasar dan kerjasana dalam berwirausaha
c. Mendalami proses usaha kecil
d. Mampu menganalisis kondisi lingkungan usaha dan pasar
e. Mampu mengambil keputusan dan mengambil resiko
f. Mampu memanfaatkan peluang
g. Menguasai inovasi usaha mulai dari bahan baku, proses maupun produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
h. Mampu memilih jenis usaha yang akan dilakukan
i. Mampu merencanakan usaha
j. Memahami strategi pengembangan usaha
3. Peserta mampu mensupport dan memotivasi anggota dan masyarakat sekitar dalam mencapai tujuan bersama.
Peserta
Peserta pelatihan yang mengikuti proses belajar berjumlah 28 orang yang mewakili berbagai kelompok yaitu nelayan, petani, ibu rumah tangga, pemuda, dan pelaku usaha kecil di desa Tubanan, Kaliaman dan Bondo. Narasumber, fasilitator dan panitia pelatihan ini berjumlah 9 orang. Sehingga total kehadiran pada pelatihan ini berjumlah 37 orang.
Sebelum pelaksanaan pelatihan, seluruh peserta memperoleh materi atau modul pelatihan Kewirausahaan sebagai bahan bacaan.
Alur Proses & Pendukung Efektifitas Belajar
Alur Proses
Pelatihan Kewirausahaan Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar PLTU Tanjung Jati B terdiri dari empat sesi utama yaitu Sesi Pembukaan dan Pengantar Pelatihan, Sesi Membangun Jiwa Kewirausahaan, Sesi Mengenal Konsep Dasar Kewirausahaan, Sesi Membaca Peluang dan Mengoptimalkan Sumber Daya, Sesi Perencanaan Usaha dan Sesi Rencana Tindak Lanjut (Rencana Aksi). Setiap sesi dikemas memadukan pemaparan materi dan diskusi kelompok.
Alur proses pelatihan dapat dilihat secara sederhana pada bagan dibawah ini:
Pendukung Efektifitas Belajar
Metode belajar yang digunakan dalam pelatihan ini mempunyai tiga tujuan, yakni untuk membuat proses belajar menjadi lebih rileks dan menyenangkan (Process), sehingga proses penyerapan dan diskusi menjadi lebih cerdas (substance), dan hubungan antar peserta belajar menjadi lebih baik (relation).
Mengaktifkan thinking, feeling dan acting
Sebagai sebuah proses belajar yang dipercepat (accelerated learning process) pelatihan dua hari ini disadari mesti menggunakan metode yang mampu mengoptimalkan seluruh perangkat belajar utama dari tiap individu peserta belajar, yakni thinking, feeling dan acting. Untuk itu, fasilitasi proses pelatihan ini menggunakan beberapa teknik yang mendorong peserta mengaktifkan otak kiri, otak kanan dan tubuhnya dengan melakukan permainan latihan konsentrasi dan keseimbangan dalam belajar dengan cara memperhatikan intruksi dan tindakan sesi perkenalan, menyanyikan lagu secara bersama-sama sebelum masuk sesi pertama dan menjelang penutupan, meregangkan otot dan berusaha rileks dengan game – game olah tubuh agar tidak terasa jenuh, melakukan permainan puzzle dan moving antar kelompok dalam penentuan sikap dan prinsip berbisnis di sessi bisnis plan, membuat lagu – lagu dan yel – yel yang member semangat tiap kelompok dalam hal berlatih motivasi diri dan semangat bersaing sehat pada sesi pemaparan, serta game interaktif lagu, intruksi dan tindakan dimodivikasi untuk mendapatkan kreatifitas dan inovasi peserta pelatihan dan kemudian membacakannya, serta teknik presentasi yang menarik pada saat pemaparan hasil kerja kelompok.
Proses yang dibangun pada pelatihan ini sebagai berikut:
1. Perkenalan antar pribadi dan kelompok – melalui metode menggambar diri sendiri dan orang didekatnya. Tiap peserta mengenalkan nama, latar belakang dan pengalamannya dalam beraktifitas.
2. Diskusi pada sharing pengalaman pribadi dan kelompok, metode yang digunakan adalah tiap peserta menuliskan dalam metaplan yang disediakan apa yang paling menarik dan bermanfaat dari sesi sharing yang dilakukan pemateri dari KADIN, STIENU dan INISNU. Metaplan tadi kemudian ditempelkan pada kertas plano dan disampaikan atau dipaparkan kepada peserta lainnya. Respon peserta terhadap tiap materi sharing pengalaman dipaparkan pada bagian selanjutnya.
3. Dialog dengan pemateri lebih banyak ditekankan disetiap sessinya. Pemateri hanya menyampaikan materi tidak lebih dari 15 menit, dan sisa waktu kurang lebih 75 menit dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk proses dialog tanya jawab. Setiap sessi selalu didampingi moderator yang akan mengatur dialog maupun sharing antyara peserta dan pemateri.
4. Diskusi Perencanaan Bisnis, sesi ini bertujuan menggali daya analisa peserta dari materi yang telah diterima. KADIN dengan pengalaman berbagai anggota dan jaringannya dalam melakukan usaha – usahanya hingga berhasil, STIENU dengan konsep dasar kewirausahaannya yang dapat diterapkan di masyarakat serta INISNU yang mengkaji perencanaan dilihat dari sisi agama. Alat bantu yang digunakan pada diskusi ini adalah kertas, metaplan, plano dan spidol. Alat bantu tersebut digunakan peserta untuk mengekspresikan idenya dengan kreatif.
5. Pemaparan kelompok memberikan ruang yang sangat luas bagi peserta dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Presentasi diawali dari menyanyikan lagu yel – yel buatan kelompok baru setelah itu dilakukan presentasi yang diwakili satu sampai tiga orang perkelompok dengan disupport anggota kelompoknya. Sedangkan kelompok lain dapat memberikan saran, sanggahan maupun solusi bagi kelompok yang melakukan presentasi.
Membangun fasilitas belajar dan suasana yang kondusif
Pelatihan ini berusaha membuat fasilitas dan suasana belajar yang sekondusif mungkin bagi peserta. Untuk itu disusun tata ruang yang memberi kesempatan seluas mungkin bagi peserta untuk duduk dan bergerak nyaman, membangun relasi yang intensif dengan peserta lain, serta tentu saja mengikuti sesi pemaparan dan berinteraksi dengan pemateri secara aktif.
Ruang pelatihan dibagi menjadi: tempat presentasi, tempat peserta menyimak ceramah, tempat coffee break/ makan, tempat diskusi, tempat peralatan dan kepanitian. Fasilitator/ pemateri diberi ruang gerak yang cukup luas, tanpa perlu disediakan meja-kursi atau podium, dilatari oleh layar presentasi visual yang berada di depan ruangan. Di sepanjang sisi ruangan disediakan meja-kursi untuk peralatan utama presentasi/fasilitasi (laptop, audio, alat-alat belajar), juga untuk pemateri dan panitia. Pada bagian belakang disediakan meja untuk urusan kepanitiaan atau teknis lainnya.
Perlengkapan dan Alat belajar
Perlengkapan belajar utama adalah satu set laptop dan proyektor untuk presentasi visual, sound system untuk memutar film dan musik, flip chart untuk mencatat petikan materi dan pertanyaan. Sedangkan alat belajar pokok yang disediakan untuk proses adalah peralatan tulis untuk peserta, peralatan kerja untuk diskusi kelompok (kertas plano, metaplan dalam dua-tingga warna, spidol dengan beragam warna). Peralatan kerja kelompok ini disediakan selengkap mungkin, ditujukan untuk menstimulus peserta menyampaikan hasil diskusinya secara kreatif.
Pada pelatihan ini dilengkapi pula dengan catatan proses dalam bentuk gambar (visual). Catatan proses ini merekam proses selama pelatihan dengan sangat baik dan menarik. Catatan proses ini pun membantu proses review materi dan proses pada hari pertama atau wrap up pada akhir kegiatan.
Fasilitas Bertanya
Proses pelatihan ini dikemas sedemikian rupa sehingga peserta memiliki kesempatan untuk bertanya sepanjang waktu. Umpan balik, pertanyaan, tanggapan atau input peserta menjadi hal yang sangat penting, sehingga panitia menyediakan berbagai media bagi peserta untuk mengutarakan pertanyaan, umpan balik, input dan lain sebagainya. Media tanya bagi peserta sebagai berikut:
1. Alokasi waktu tanya jawab pada setiap sesi
2. Media metaplan untuk menuliskan pertanyaan dan atau respon pada setiap pemaparan materi
3. Dinding Pertanyaan, panitia menyediakan sejumlah kertas plano kosong yang ditempel atau diletakan di dinding sehingga peserta dapat menuliskan pertanyaan atau respon apapun terkait dengan penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan ini.
4. Sesi evaluasi dan rencana tindak lanjut melalui pertanyaan evaluasi dan ususlan yang dituliskan pada metaplan

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Maz Kizin | Redaksi
Copyright © 2014. Suara Online Terkini - All Rights Reserved
Template Created by SOT Jepara Published by Maz Kizin
Proudly powered by SOT Jepara