JEPARA - suaraonlineterkini.com - Organisasi masyarakat yang berdekatan langsung dengan mega proyek PLTU Tanjung jati B Jepara yang tergabung dalam kelompok zona merah dusun Sekuping-Tubanan menolak keras pembangunan PLTU Tanjung Jati B Jepara unit 5&6.

Hal tersebut disampaikan oleh ketua kelompok zona merah Dukuh Sekuping-Tubanan Eko Subagyo Alias Yoyok,  dirinya mengatakan bahwa pembangunan PLTU unit 5&6 nantinya akan menimbulkan banyak pemasalahan yang merugikan, selain menimbulkan berbagai macam penyakit, dampak dampak yang timbul tersebut antara lain abu debu akibat pembakaran PLTU yang berbahaya, sumber air tanah yang terkontaminasi, bau menyengat, suara suara ledakan dan masih banyak dampak negtif lainnya.

Eko Subagyo juga menambakan "bahkan yang lebih parah lagi, anak anak di sekitar PLTU akan terancam gagal tumbuh akibat menghirup udara yang tidak sehat dan bau batubara yang menyengat seperti yang dialami warga blok Ngelo saat ini, akibat dampak PLTU unit 1,2,3 dan 4.

Saat jumpa pers di kediamannya Rt 2/7 Tubanan-Kembang pada senin, 21/3/2016 kelompok zona merah geram dengan pihak PLTU karena permasalahan yang tak pernah selesai.

Lanjut Yoyok,  Tahun 2008 silam Kelompok Zona Merah sudah pernah berdialog langsung dengan pihak PLTU yang difasilitasi dewan Perwakilan Rakyat Jawa Tengah di Semarang,  namun hingga saat ini  tidak pernah tuntas bahkan terjadi dead lock ditingkat Kabupaten.

Tidak asal bicara, yoyok juga menunjukkan kepada para wartawan perihal surat pemanggilan dari DPRD Jawa Tengah tertanggal senin, 24 November 2008 untuk acara dengar pendapat, pihak zona merah langsung mendatanginya dengan membawa rombongan sebanyak dua bus.

Dirinya meminta kepada pemerintah agar proyek PLTU Barubara 2x1000 MW tersebut dihentikan, dengan alasan banyak merugikan masyarakat yang berdekatan secara langsung, bahkan bisa menyebabkan kematian dini.

[Red]