JEPARA - suaraonlineterkini.com - Salah satu pesan utama yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo kepada seluruh TNI agar senantiasa menjadi TNI yang berjuang, yang mencintai dan dicintai rakyat yang kemudian diinstruksikan oleh Panglima TNI kepada seluruh prajurit tentu memiliki makna yang sangat penting dan mendalam dan juga selaras dengan salah satu jati diri TNI, yaitu sebagai tentara rakyat, yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia, maka sudah semestinya TNI senantiasa mencintai dan dicintai rakyat serta manunggal dengan rakyat.

Hal itu seperti tergambar pada suasana sore hari di teras rumah kyai muda Bambang Hadi salah satu warga desa Bringin, keakraban dan kekeluargaan yang begitu dekat dan rekat mewarnai istirahat bersama sang kyai muda dengan para prajurit yang selesai melaksanakan aktifitas gotong royong mengecor jalan.

Cerminan yang dilakukan oleh para prajurit tersebut sebagai bentuk refleksi dari pelaksanaan 8 wajib TNI, komitmen terhadap jati diri dan delapan wajib TNI inilah yang harus dipegang teguh juga diimplementasikan dengan penuh rasa tangguh jawab oleh setiap prajurit TNI, agar mampu mencintai dan dicintai rakyat.

Prajurit yang mencintai dan dicintai rakyat inilah yang harus terus dibangun dan diwujudkan TNI, baik melalui sikap, ucapan, perilaku prajurit maupun pada pelaksanaan program  kerja, khususnya dalam program pembinaan teritorial. Prajurit yang mencintai, dicintai dan manunggal dengan rakyat inilah yang menjadi kekhasan prajurit TNI dan membedakannya dengan anggota militer negara lain.(Pendim Jepara)