"TERIMA KASIH" Anda telah memasuki Website Media Suara Online Terkini "SOT Jepara" Sebelum anda membaca semua berita yang telah kami rangkum sebelumnya kami akan jelaskan mengenai SOT Jepara ok... Suara Online Terkini adalah Media Online yang mampu menampung berbagai macam berita diantaranya Seputar Nasional, Metropolitan, Daerah, Ekonomi, Bisnis, Internasional, Sosial, Budaya, Agama, Pendidikan, Politik, Hukum, Kesehatan dll kami terima kritik dan saran melalui kontak kami.atau Hub: 085-229-333-371 Pin BB:7473F04F.
Headlines News :
Home » » Pemerintah dan BI Panik, Rupiah Tembus Rp 12 Ribu

Pemerintah dan BI Panik, Rupiah Tembus Rp 12 Ribu

Written By suaraonlineterkini on Jumat, 06 Desember 2013 | 09.38

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudha Sadewa memperkirakan nilai tukar rupiah bisa melaju ke level Rp 12 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini bisa saja terjadi jika pemerintah dan Bank Indonesia (BI) bertindak panik. 
"Mungkin saja (rupiah melemah ke Rp 12 ribu per dolar AS) kalau kita panik. Artinya membunuh ekonomi dengan menaikkan bunga 50% sampai 70% seperti krisis tahun 1997-1998," ungkap dia saat ditemui di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (4/11/2013).
Meski berpotensi mengalami pelemahan dalam, Purbaya mengatakan peluang tersebut sangat kecil karena bank sentral sudah mempunyai pengetahuan cukup untuk mengendalikan laju nilai tukar rupiah supaya kembali ke fundamentalnya.
Dengan posisi masih bertengger di level Rp 11.500 per dolar AS, Purbaya memperkirakan nilai tukar rupiah cenderung menguat ke posisi fundamentalnya. Bahkan kurs rupiah kemungkinan akan kembali ke angka Rp 10.500 per dolar AS dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Kemampuan pemerintah dan BI yang mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi bahkan bisa menggiring rupiah menguat ke level di bawah Rp 10 ribu per dolar AS.
Seperti diketahui, Memulai awal pekan, nilai tukar rupiah kembali melemah ke level terendah dalam tiga pekan terakhir. Rupiah melemah usai data mengejutkan dari neraca perdagangan yang kembali mengalami defisit.
Kondisi ini dikhawatirkan akan kembali menekan neraca transaksi berjalan (current account) pemerintah Indonesia.
Dikutip dari data Bloomberg, rupiah melemah enam hari berturut-turut setelah kembali melemah 0,3% ke level 11.364 per dolar AS pada perdagangan kali ini. Rupiah sempat mencapai level terendahnya pada 11 Oktober di posisi 11.390 per dolar AS.

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Maz Kizin | Redaksi
Copyright © 2014. Suara Online Terkini - All Rights Reserved
Template Created by SOT Jepara Published by Maz Kizin
Proudly powered by SOT Jepara