SOT Jepara - Gedung dan bangunan lain milik pemerintah daerah di Jepara, dalam waktu dekat akan dipasangi ornamen ukiran khas Jepara. Selain penegasan jati diri daerah, langkah ini dimaksudkan untuk menguatkan Jepara, the world carving center, yang beberapa tahun terakhir mejadi branding daerah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Humas Setda Jepara Drs. Hadi Priyanto, MM  di ruang kerjanya, Selasa (8/4).

“Branding tersebut memang harus diikuatkan. Dan sebagai penegas identitas Jepara sebagai kota ukir, kita akan mengawali pemasangan ornamen ukiran motif Jepara pada gedung dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Jepara,” tandas Hadi Priyanto. Menurutnya, pemasangan ornamen ini telah diinstruksikan Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi, SE, yang sehari sebelumnya menerbitkan Peraturan Bupati Jepara Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pemberian Ornamen Ukiran pada Gedung dan Bangunan Lain Milik Pemerintah Daerah.
Upaya Marzuqi dalam penegasan identitas Jepara sebagai pusat ukir dunia, mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dukungan ditunjukkan Ganjar dalam agenda penandatanganan prasasti pencanangan ornamen ukiran khas Jepara. Acara ini direncanakan berlangsung di alun-alun Jepara, Sabtu, 12 April 2014. Oleh gubernur, ornamen ukiran khas Jepara sebagaimana amanat perbup 10/2014 ini untuk pertama kalinya direncanakan akan dipasang di pendapa alit rumah dinas Wakil Bupati Jepara.

“Kami berharap pemasangan ornamen ukir pada gedung dan bangunan lain milik pemerintah daerah, akan secepatnya selesai dan bisa diikuti masyarakat. Karena masyarakat memang diharapkan berpartisipasi pada bangunan yang menjadi haknya. Ketentuan ini terdapat pada pasal 9,” tambah Hadi lagi.
Selain pencanangan ornamen ukir untuk bangunan, kata Hadi, gubernur juga akan melakukan sejumlah kegiatan terkait pengembangan seni ukir. Dalam pendokuentasian sejarah ukir, gubernur akan meresmikan museum ukir mini.

“Salah satu saksi bisu pengembangan ukiran Jepara secara formal adalah Openbare Ambacht School yang sekarang menjadi SMP N 6 Jepara. Di sekolah tersebut banyak karya ukir klasik yang harus dilestarikan. Makanya di sekolah tersebut didirikan museum ukir  yang akan diresmikan oleh Pak Ganjar Sabtu sore mendatang. Nama museumnya pun Openbare Ambacht School,” kata Hadi Priyanto. Ke depan, koleksi museum ini diharapkan terus bertambah sehingga semakin banyak sejarah ukir yang bisa diceritakan.
Pada pagi hari yang sama, mantan anggota DPR RI juga meresmikan pembukaan jurusan ukir di SMK Negeri 2 Jepara. Meski menjadi nafas ekonomi masyarakat, keterampilan ukir selama ini mendapatkan porsi jam yang minor di sekolah tersebut karena hanya menjadi bagian pelajaran pada jurusan Kriya Kayu. “Di sekolah tersebut Pak Gubernur juga akan melakukan ceramah kepada sekitar 600 siswa dan guru SMK di Jepara,” lanjutnya.

Lewat tengah hari, gubernur juga dijadwalkan ke alun-alun untuk membuka lomba mengukir khusus perajin ukir Jepara, serta lomba mengamplas. “Di depan masyarakat Jepara dan undangan dari berbagai daerah di Jawa Tengah pada lomba inilah, Bapak Gubernur juga akan menandatangani prasasti pencanangan ukiran khas Jepara untuk bangunan,” katanya. Pada kesempatan tersebut bupati juga akan menyerahkan piagam penghargaan kepada salah sau warga Jepara yang memiliki. (Ferdy)