Aktivis Peduli Pendidikan Melakukan Audiensi dengan DPRD |
JEPARA - suaraonlineterkini.com - Sejumlah aktivis perduli pendidikan Kabupaten Jepara melakukan audiensi dengan DPRD, Senin (1/2). Dalam acara tersebut mereka mempertanyakan masih banyaknya pungutan yang memberatkan oleh orangtua/wali murid yang dilakukan oleh sebagian besar sekolah penyelenggara pendidikan dasar di Jepara.
"Setiap tahunnya SMP 2 Jepara menargetkan uang sumbangan sebesar 1,2 milyar", kata BaretaSimanjuntak salah satu peserta dalam audensi tersebut.
Dalam acara tersebut, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Jepara Khusairi, Kepala Bagian Kesra Jepara Lukito dan sejumlah anggota DPRD komisi C. Selain pungutan, permasalahan lain adalah banyak bantuan yang berasal dari dinas kepada sekolah kurang tepat sasaran. "Sekolah belum memiliki ruang laboratorium kok sudah diberikan alatnya", kata Tri Erwin.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi C Sunarto mengatakan kalau selama ini pihaknya sudah berupaya optimal melakukan pengawasan terhadap maraknya pungutan yang ada disekolah-sekolah. "Kita sudah sering sidak ke sekolah-sekolah dalam rangka pengawasan dari komisi C", katanya. Selain itu, pihaknya juga sudah seringkali memberikan peringatan dalam bentuk larangan kepada sekolah penyelenggara wajar dikdas agar tidak melakukan pungutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Jepara, Khusairi, memgatakan kalau selama ini pihaknya sudah berupaya melakukan larangan itu, tapi pihak sekolah belum bisa melaksanakan instruksi itu karena Pemkab Jepara belum bisa mencukupi kebutuhan sekolah. "Kalau mau menghilangkan pungutan, Pemkab harus mencukupi kebutuhan sekolah, Pemkab harus menyiapkan dana sebesar 70 milyar", terangnya. Kalau sekolah tidak meminta sumbangan kepada orangtua/wali peserta didik, lanjut Khusairi, akan berdampak pada banyaknya kegiatan ektrakulikuler anak yang tidak bisa dilaksanakan. Sehingga sekolah tidak bisa berkembang.
"BOS tidak bisa mencukupi kebutuhan sekolah saat ini", kilahnya.
Selama ini, banyak kepala sekolah yang selalu mengeluhkan karena seringkali didatangi oleh oknum LSM yang membuat kerja mereka tidak nyaman.
[ariz susanto]
Posting Komentar