USIA remaja merupakan saat-saat di mana seorang anak yang setingkat
lebih dewasa, ingin melakukan banyak hal seru dan menyenangkan. Selain
itu ia menjadi aktif menambah pengalaman, memperbanyak teman,
berpetualang, tertarik bereksperimen, dan lain sebagainya.
Seorang psikolog anak, Laverne Antrobus dari Tavistock Clinic London
menyebutkan, terdapat tiga pembagian tahapan masa remaja. Usia remaja
awal berkisar 12 sampai 14 tahun, remaja menengah dimulai saat usia 15
sampai 17 tahun, dan ketika masuk usia 18 tahun ke atas adalah masa
remaja akhir.
Ia juga menyatakan, harus terjadi penghapusan kategori remaja pada
usia 18 tahun. Sebab sebuah penelitian menunjukkan, hingga pertengahan
dua puluhan dan tiga puluhan, otak masih terus berkembang melewati masa
remaja. Perkembangan kedewasaan pada masing-masing anak tidaklah sama.
Sebagian remaja mungkin menginginkan untuk tinggal lebih lama dengan
keluarganya karena masih membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari
orang-orang terdekatnya.
Menyadari hal tersebut, berdasarkan laporan BBC yang dilansir
dailymail, Laverne menghimbau untuk meningkatkan batas usia remaja
menjadi 25 tahun, bukan lagi pada 18 tahun. Di usia 25 tahun inilah,
otak mulai mereorganisasi sendiri, seseorang mulai memandang dan
memikirkan suatu hal secara berbeda. Pikiran menjadi lebih matang dan
dewasa.
Adanya pedoman baru dari Laverne, nantinya akan membuat seseorang
tidak segera bergegas melalui masa kanak-kanaknya. Hal tersebut tentu
dapat menghilangkan perasaan tertekan ketika hendak keluar dari zona
nyaman. Selain itu juga menjadikan tidak hilangnya kesempatan karier dan
pendidikan.
Posting Komentar