SOT Jepara - Keluarga besar Pasca sarjana Unisnu Jepara menyelenggarakan seminar Nasional. Kegiatan diselenggarakan di pendopo kabupaten dan dibuka Bupati jepara yang diwakili Dr. Subroto SE MM. serta menghadirkan pembicara dari Kopertis Jawa Tengah Prof. Dr. H Tri Jaka Kartana Msi. (01/06 2014).
Ketua panitia penyelenggara Muhammad Bustami menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian dan pengamalan nilai-nilai maupun konseptual Tri Dharma Unisnu. Disamping dihadiri Wabup, kegiatan sehari yang diikuti 150 orang peserta ini juga dihadiri segenap anggota Forkopinda, Ketua Yaptinu dan pihak terkait. Harapnnya iulmu yang telah didaptkan nantinya dapat diamalkan dan dikembangkan kepada dalam kemasyarakatan, bisnis maupun pendidikan.
Dr. Subroto SE MM yang mewakili Bupati Jepara sangat mendukung upaya positif yang dilakukan Para Alumus Pasca sarjana Unisnu. Mengingat TQM ( Total Quality Management dapat setidaknya diperlukan dalam menjawab tantangan persoalan organisasi dan ekonomi global yang cepat. TQM juga merupakan bagian untuk meningkatkan kinerja organisasi yang samngat diper;lukan untuk menghadapai persaingan global utamnya dan komunitas ekonomi Asean (AFTA). Pemberlakuan AFTA tahun depan ini mutlak diperlukan kinerja yang baik. Untuk itu kita harus membenahi kekutan lokal spisifik untuk menhadapai persaingan dengan negara lain.
Harapan senada juga diteklanlan langsung Ketua Yaptinu, Ali Irfan Muchtar. Dalam sambutannya menyatakan bahwa seni mengatur konflik menjadi dinamika pendidikan manajemen. Dan hal ini harus dimiliki dan dikembangkan para Pasca sarjana Unisnu untuk belajar secara non formal/kemandirian. Apalagi Pasca Sarjana Unisnu adalah manajemen dan pembukan berbasis Islam. Dimana didalamnya ada 4 tahapan yang harus diketahui bersama. Yaitu Belajar bagaimana mengetahui, belajar bagaimana kita bekerja, belajar bagaimana menjadi dan belajar bagaimana kebersamaan. Keempatnya telah dirumuskan oleh PBB dan oleh tokoh-tokoh agama ditambah satu ”Belajar Bagaimana Kita Saling Mencintai” yang merupakan terjemahan dari Rahmatan Lil ’alamin, Tegasnya!. [SB].
Ketua panitia penyelenggara Muhammad Bustami menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian dan pengamalan nilai-nilai maupun konseptual Tri Dharma Unisnu. Disamping dihadiri Wabup, kegiatan sehari yang diikuti 150 orang peserta ini juga dihadiri segenap anggota Forkopinda, Ketua Yaptinu dan pihak terkait. Harapnnya iulmu yang telah didaptkan nantinya dapat diamalkan dan dikembangkan kepada dalam kemasyarakatan, bisnis maupun pendidikan.
Dr. Subroto SE MM yang mewakili Bupati Jepara sangat mendukung upaya positif yang dilakukan Para Alumus Pasca sarjana Unisnu. Mengingat TQM ( Total Quality Management dapat setidaknya diperlukan dalam menjawab tantangan persoalan organisasi dan ekonomi global yang cepat. TQM juga merupakan bagian untuk meningkatkan kinerja organisasi yang samngat diper;lukan untuk menghadapai persaingan global utamnya dan komunitas ekonomi Asean (AFTA). Pemberlakuan AFTA tahun depan ini mutlak diperlukan kinerja yang baik. Untuk itu kita harus membenahi kekutan lokal spisifik untuk menhadapai persaingan dengan negara lain.
Harapan senada juga diteklanlan langsung Ketua Yaptinu, Ali Irfan Muchtar. Dalam sambutannya menyatakan bahwa seni mengatur konflik menjadi dinamika pendidikan manajemen. Dan hal ini harus dimiliki dan dikembangkan para Pasca sarjana Unisnu untuk belajar secara non formal/kemandirian. Apalagi Pasca Sarjana Unisnu adalah manajemen dan pembukan berbasis Islam. Dimana didalamnya ada 4 tahapan yang harus diketahui bersama. Yaitu Belajar bagaimana mengetahui, belajar bagaimana kita bekerja, belajar bagaimana menjadi dan belajar bagaimana kebersamaan. Keempatnya telah dirumuskan oleh PBB dan oleh tokoh-tokoh agama ditambah satu ”Belajar Bagaimana Kita Saling Mencintai” yang merupakan terjemahan dari Rahmatan Lil ’alamin, Tegasnya!. [SB].
Posting Komentar