"TERIMA KASIH" Anda telah memasuki Website Media Suara Online Terkini "SOT Jepara" Sebelum anda membaca semua berita yang telah kami rangkum sebelumnya kami akan jelaskan mengenai SOT Jepara ok... Suara Online Terkini adalah Media Online yang mampu menampung berbagai macam berita diantaranya Seputar Nasional, Metropolitan, Daerah, Ekonomi, Bisnis, Internasional, Sosial, Budaya, Agama, Pendidikan, Politik, Hukum, Kesehatan dll kami terima kritik dan saran melalui kontak kami.atau Hub: 085-229-333-371 Pin BB:7473F04F.
Headlines News :
Home » » Masalah Orang Asing Butuh Pemeikiran Serius oleh Pemkab Jepara

Masalah Orang Asing Butuh Pemeikiran Serius oleh Pemkab Jepara

Written By suaraonlineterkini on Sabtu, 15 Agustus 2015 | 10.26

JEPARA - suaraonlineterkini.com - Berangkat dari permasalahan PT. Bomin Permata Abadi yang berlokasi di wilayah Mayong dan Permasalahan PT. Spartan Blue, Read Forum yakni Forum Komunitas Aktifis Jepara mengajukan audiensi dengan  DPRD Jepara, agenda uadiensi khusus membahas keberadaan orang-orang asing yang ada di kota ukir ini. Audiensi yang diterima oleh komisi C DPRD Jepara tersebut melibatkan dari beberapa SKPD terkait , seperti Dinsosnakertran, As II, Kemenag dan Kesra dan  para aktifis yang tergabung dalam Read Forum Jepara.

Mahadi Simanjuntak dari Read forum menjelaskan berbagai persoalan yang terkait dengan keberadaan orang asing di Jepara, baik persoalan Legal formal yang menyangkut perijinan, baik ijin tempat tinggal, ijin usaha, atau sebagai turis, keberadaan mereka perlu ada kejelasan, selain itu juga dibahas tentang pernikahan antara orang asing dengan pribumi.

Selama ini dari hasil analisa kajian oleh jaringan pemantau orang asing yang tergabung dalam Read Forum, ditemukan titik permasalahan yang sangat kait- mengkait dengan kemanjuan industry permebelan di Jepara, hal tersebut dikatakan , dulu sekitar tahun 90-an kebanyakan hubungan industry mebel di Jepara banyak melakukan kerjasama  usaha dan pemasaran industry mebel dengan Eropa, industry mebel banyak menggeliat saat itu, namun mulai lima tahun terakir ini banyak berdatangan investor dari Asia seperti Cina, korea dll,  dari hasil analisa saat ini banyak perusahaan mebel khususnya bagi mereka dengan usaha skala home industry banyak yang tutup, disana-sini banyak gudang-gudang mebel tutup alias tidal lagi beroperasi. Hanya perusahaan-perusahaan yang besar-besar saja yang bisa jalan.

Hal tersebut menarik perhatian para pengamat ekonomi Jepara serta kalangan pemerhati, Mangara Simbolon selaku Koordinator Read Forum menyampaikan hasil pengamatannya bahwa ada persoalan urgen terkait dengan keberadaan orang asing di Jepara, saat tahun 90-an mereka bekerja sama dengan orang - orang Eropa  mebel Jepara jalan bagus, namun saat ini banyak yang gulung tikar ketika mulai banyak pendatang dari kawasan Asia, pasalnya menurut  Bolon pendatang baru dari Asia beda dengan pendatang dari Eropa, jika dari Eropa mereka tidak memproduksi sendiri, warga kita yang produksi lantas mereka jual ke buyer-buyer asing, namun saat ini buyer-buyer dari Asian bukan Cuma beli namun bisa berproduksi sendiri, mereka bisa beli kayu sendiri bayar tenaga kerja dll, jelas orang kita kalah modal, kalah bersaing akirnya tenggelam.

Untuk itu butuh langkah pembatasan agar  tidak se-enaknya mereka berusaha di sini sesuai dengan ijin mereka, analisa lain  mereka para pendatang sebagai orang asing untuk legal usaha mereka konon dengan melakukan trik manis yakni dengan mengawini wanita-wanita pribumi sehingga usahanya atas nama-istri-istrinya namun kenyataannya mereka sepenuhnya yang melakukan usaha. Maka nikah antar Negara ini juga butuh kejelasan.

Menurut Dinsosnakertran Jepara sampai bulan Juni 2015 ini orang asing yang mendaftar  baru sejumlah 39 orang, artinya hanya 39 sembilan orang ini yang legal yang bisa dikenakan pajak/restribusi, sementara jumlah orang asing di Jepara ada ratusan, bisa dihitung restribusinya jika satu orang $100/Bln ini merupakan salah satu sumber PAD Jepara.  Jelas dengan jumlah yang baru sedikit maka penghasilan dari ontribusi orang asing masih sangat minim.

Dalam audiensi yang berlangsung di ruang sidang komisi C tersebut, ketua sidang Sunarto yang didampingi Sugiono dan Sri Lestari, menanggapi apa yang dipaparkan oleh Read Forum dia sangat apresied, dikatakan DPRD bisa menjadi mitra yang baik, dan mohon kepada SKPD terkait untuk menindaklanjuti berbagai persoalan yang menyangkut keberadaan orang asing di Jepara, menurut Narto beberapa daerah ingin studi banding ke Jepara terkait dengan keberadaan orang asing namun menurutnya Jepara sendiri masih amburadul.

Tyas.g , READ FORUM jepara –NGO, menambahkan  berbagai permasalahan warga Asing di Jepara saat ini butuh penanganan dan pemantauan serta pengawasan  secara serius, mengingat saat ini mulai banyak Investor berdatangan di Jepara,banyak kasusu-kasus mulai bermunculan  jika tidak ada pemantauan jelas persoalan kedepan baik persoalan sosial, Budaya bahkan tindak criminal akan muncul. Saat ini saja banyak perusahaan-perusahaan baru seperti tekxtil, garmen dll mulai berdatangan dan membangun gudang-gudang pabrikan besar di Jepara mulai dari Sengon Bugel Mayong, Pecangaan, Batealit dll, Untuk itu kami merasa perlu ikut memantau dan memonitor keberadaan mereka . [RIZ]
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Maz Kizin | Redaksi
Copyright © 2014. Suara Online Terkini - All Rights Reserved
Template Created by SOT Jepara Published by Maz Kizin
Proudly powered by SOT Jepara