JEPARA - suaraonlineterkin.com - Hari Pramuka tahun ini, tak hanya berarti spesial bagi para anggotanya, tetapi juga bagi Sutritah, warga RT 08 RW 02, Desa Bawu, Batealit, Jepara. Karena di Hari Pramuka ini, Sutiyah mendapatkan kado spesial dari paraPramuka Kwartir Ranting (Kwaran) Batealit.Kadonya, cukup istimewa yakni berupa rumah. Memang bukan berupa rumah yang sudah jadi, tetapi membangun ulang rumah Sutriyah, yang roboh 2 Januari 2015 lalu. Proses pembangunan ulang rumah Sutriyah ini mulai dilakukan Jumat (14/8/2015).

Kado ini benar-benar kado sepesial bagi Sutriyah. Apalagi sejak bencana yang melanda rumahnya, iaterpaksa tidur mengungsi di rumah orang tuanya. Hampir delapan bulandia dan keempat anggota keluargnya hanya bisa menunggu bantuan untuk membangun kembalirumahnya yang roboh itu.Sutriyah menceritakan, robohnya rumah yang ia tinggali sejak semasakecilnya itu, terjadi karena tak mampu menahan terpaan angin danhujan. 

Rumahnya roboh sekitar pukul 06.00 WIB pada 2 Januari lalu. Saat roboh, ia dan anak perempuannya tengah berada di dalam rumah.“Alhamdulillah, semua beruntung tidak mengalami luka parah. Cucu saya yang kecil dilindungi dengan cara didekap ibunya,” ujar Sutriyah.Janda itu mengungkapkan, rumah berukuran 5 x 8 meter miliknya sudah tidak bisa dihuni. Lantaran tidak memiliki biaya, ia pun hanya bisa pasrah. Selama itu pula, ia belum menerima bantuan apapun untuk bisa membangun kembali rumahnya.“Bantuan yang selama ini ada hanya berupa sembako. 

Saya bersyukur dan senang dengan adanya bantuan ini, Saya berharap rumah cepat rampung,” harapnya.Ketua Kwaran Batealit, Sutardi mengemukakan, bantuan tersebut sebagai komitmen Pramuka yang ingin selalu membantu masyarakat dan lingkungan. Bahkan, dalam hal ini, bantuan pembangunan rumah milik Sutriyah akan dibangun hinggarampung. “Hal itu sebagai wujud komitmen anggota Pramuka KwaranBatealit untuk turut andil dalam aksi sosial,” ujarnya.Menurut dia, bantuan pembangunan rumah itu sudah lama digagas. 

Dimulai dengan pembentukan panitia, hingga mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk beberapa dinas di Jepara. Panitia itu terus melakukan kordinasi dengan sejumlah pihak dalam rangka penggalangan dana.“Hasilnya positif. Respon dari masyarakat maupun sejumlah dinasdan instansi lainnya baik sehingga terkumpul dana yang lumaya. Karena dirasa cukup, proses pembangunan pun kami mulai,” terangnya.Lebih lanjut dia menerangkan, saat ini sudah terkumpul dana Rp 11 juta.Selain uang, juga ada bantuan berupa material semen, pasir, batu dan batu bata. “Sebanyak 30 persen dari dana itu diperoleh dari anggota Kwaran. 

Koramil Batealit bahkan membantu dalam bentuk paket MCK.” ungkapnya.Ia menegaskan, pembangunan akanterus dilakukan hingga layak dihuni oleh Sutriyah sekeluarga. Jika dana kurang, maka ia sudah menyiapkan skema mencari dana bantuan lainnya. Termasuk CSR dari sejumlah perusahaan di Batealit.[RIZ].