Untuk mengasah keterampilan matematika anak, terutama dalam masalah
menghitung, tak melulu harus menggunakan buku pelajaran, lho. Sebab,
orang tua bisa mengasah kemampuan berhitung putra putrinya dengan
menggunakan mainan.
Ya, mainan yang identik dengan angka seperti ular tangga, monopoli dan ludo bisa dijadikan ajang bermain sekaligus belajar bagi anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku awal sekolah. Tetapi, dengan metode berhitung yang berbeda.
"Jangan mulai dari angka satu untuk menghitung langkah pion. Setelah dadu dilempar dan menunjukkan angka, suruh anak untuk menghitung langkah dimulai dari nomor terakhir yang ditempati pion," kata Profesor Laski Elida dari Boston College, AS.
"Misalnya ketika pion ada di angka 15, lanjutkan langkah sesuai dadu dengan mulai menyebut angka 16,17, dan seterusnya. Jangan berulang kali sebut angka satu, dua, dan seterusnya tiap pion berjalan," lanjut Laski, seperti dilansir Daily Mail, Senin (25/11/2013).
Laski dan timnya menguji dua metode hitung yang digunakan 40 anak dalam memainkan ular tangga dan ludo. Kelompok pertama melakukan hitungan yang dimulai dari angka satu setiap pion melangkah. Sedangkan kelompok kedua menggunakan lanjutan dari angka terakhir yang ditempati pion.
Tim peneliti mengatakan, proses menghitung pada kelompok kedua memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan kemampuan mereka mengkodekan hubungan antara angka dan jarak. Lebih jauh lagi, metode menghitung langkah pion seperti itu bisa meningkatkan kemampuan mereka memperkirakan ukuran garis di tiap permainan.
"Tak kalah penting diperlukan peran orang tua dan guru untuk tetap mengarahkan perhatian anak-anak pada angka-angka di papan permainan. Sebab, meski angka-angka itu bisa meningkatkan kemampuan mereka memperkirakan, menghitung, dan mengidentifikasi nomor, tapi manfaatnya tergantung dari bagaimana anak-anak menghitung selama bermain," jelas Laski.
Maka dari itu, Laski menuturkan perlu bagi orang tua untuk tetap meluangkan waktunya untuk bermain bersama anak-anaknya dengan memanfaakan permainan yang ada. Sebab, sembari bermain pun tanpa disadari anak-anak bisa mengasah kemampuan belajarnya.
Ya, mainan yang identik dengan angka seperti ular tangga, monopoli dan ludo bisa dijadikan ajang bermain sekaligus belajar bagi anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku awal sekolah. Tetapi, dengan metode berhitung yang berbeda.
"Jangan mulai dari angka satu untuk menghitung langkah pion. Setelah dadu dilempar dan menunjukkan angka, suruh anak untuk menghitung langkah dimulai dari nomor terakhir yang ditempati pion," kata Profesor Laski Elida dari Boston College, AS.
"Misalnya ketika pion ada di angka 15, lanjutkan langkah sesuai dadu dengan mulai menyebut angka 16,17, dan seterusnya. Jangan berulang kali sebut angka satu, dua, dan seterusnya tiap pion berjalan," lanjut Laski, seperti dilansir Daily Mail, Senin (25/11/2013).
Laski dan timnya menguji dua metode hitung yang digunakan 40 anak dalam memainkan ular tangga dan ludo. Kelompok pertama melakukan hitungan yang dimulai dari angka satu setiap pion melangkah. Sedangkan kelompok kedua menggunakan lanjutan dari angka terakhir yang ditempati pion.
Tim peneliti mengatakan, proses menghitung pada kelompok kedua memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan kemampuan mereka mengkodekan hubungan antara angka dan jarak. Lebih jauh lagi, metode menghitung langkah pion seperti itu bisa meningkatkan kemampuan mereka memperkirakan ukuran garis di tiap permainan.
"Tak kalah penting diperlukan peran orang tua dan guru untuk tetap mengarahkan perhatian anak-anak pada angka-angka di papan permainan. Sebab, meski angka-angka itu bisa meningkatkan kemampuan mereka memperkirakan, menghitung, dan mengidentifikasi nomor, tapi manfaatnya tergantung dari bagaimana anak-anak menghitung selama bermain," jelas Laski.
Maka dari itu, Laski menuturkan perlu bagi orang tua untuk tetap meluangkan waktunya untuk bermain bersama anak-anaknya dengan memanfaakan permainan yang ada. Sebab, sembari bermain pun tanpa disadari anak-anak bisa mengasah kemampuan belajarnya.
Posting Komentar