Kecerdasan si kecil kerap kali dikaitkan dengan kemampuan akademis atau
logika matematikanya. Padahal, kecerdasan juga erat kaitannya dengan
perilaku anak-anak, sehingga terdapatlah istilah berperilaku cerdas dan
cerdas berperilaku.
"Berperilaku cerdas itu mampu menyelesaikan masalah dengan tepat, cepat, dan benar, banyak sekali akalnya, punya alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan, cerdas berperilaku yaitu dia bisa adaptif, misal di rumah lari-lari waktu diajak bertamu dia bisa adaptif menyesuaikan diri," terang Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), ketua divisi tumbuh kembang bidang ilmu kesehatan anak FK UNAIR/RSU Dr Soetomo, Surabaya.
Dua kemampuan itu, menurut dokter yang akrab disapa dr Wawan ini, harus dibentuk sedini mungkin terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Orang tua perlu membentuk kemampuan melihat, mendengar, dan menyentuh anak dengan baik di tahun pertamanya.
Terdapat dua kunci di 1.000 hari pertama yang merupakan awal pembentukan otak anak yaitu nutrisi dan stimulasi. Nutrisi terdiri dari mikronutrien yaitu mineral terutama zat besi dan vitamin. Kemudian, makronutrien seperti karbohidrat sebagai sumber energi, lemak dan asam lemak seperti AA, DHA dan omega 3 sebagai energi serta bahan pembentuk sel otak, serta protein.
"Nah, salah satu protein yang terbaik adalah yang ada di ASI. Maka dari itu, kebutuhan nutrisi terbaik yang dibutuhkan anak yaitu yang terkandung di ASI," kata dr Wawan. Hal itu disampaikan dr Wawan di sela-sela seminar 'Siap Cerdaskan si Kecil Sejak Dini' di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (23/11/2013).
Setelah memberi nutrisi yang tepat dan seimbang, maka diperlukan stimulasi. Stimulasi adalah kegiatan memberi pengalaman pada anak. Stimulasi akan membantu membentuk struktur otak anak jika dilakukan sedini mungkin, rutin, dan dilakukan melalui kegiatan sehari-hari, minimal setengah atau satu jam asal tiap hari dilakukan.
Contohnya, dengan mengajak anak tersenyum atau bermain bersama untuk mengasah kreativitasnya. Selanjutnya, sampai usia enam tahun maka diperlukan pengembangan kemampuan motorik kasar, motorik halus, berbahasa dan berkomunikasi serta bersosialisasi.
"Berperilaku cerdas itu mampu menyelesaikan masalah dengan tepat, cepat, dan benar, banyak sekali akalnya, punya alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan, cerdas berperilaku yaitu dia bisa adaptif, misal di rumah lari-lari waktu diajak bertamu dia bisa adaptif menyesuaikan diri," terang Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), ketua divisi tumbuh kembang bidang ilmu kesehatan anak FK UNAIR/RSU Dr Soetomo, Surabaya.
Dua kemampuan itu, menurut dokter yang akrab disapa dr Wawan ini, harus dibentuk sedini mungkin terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Orang tua perlu membentuk kemampuan melihat, mendengar, dan menyentuh anak dengan baik di tahun pertamanya.
Terdapat dua kunci di 1.000 hari pertama yang merupakan awal pembentukan otak anak yaitu nutrisi dan stimulasi. Nutrisi terdiri dari mikronutrien yaitu mineral terutama zat besi dan vitamin. Kemudian, makronutrien seperti karbohidrat sebagai sumber energi, lemak dan asam lemak seperti AA, DHA dan omega 3 sebagai energi serta bahan pembentuk sel otak, serta protein.
"Nah, salah satu protein yang terbaik adalah yang ada di ASI. Maka dari itu, kebutuhan nutrisi terbaik yang dibutuhkan anak yaitu yang terkandung di ASI," kata dr Wawan. Hal itu disampaikan dr Wawan di sela-sela seminar 'Siap Cerdaskan si Kecil Sejak Dini' di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (23/11/2013).
Setelah memberi nutrisi yang tepat dan seimbang, maka diperlukan stimulasi. Stimulasi adalah kegiatan memberi pengalaman pada anak. Stimulasi akan membantu membentuk struktur otak anak jika dilakukan sedini mungkin, rutin, dan dilakukan melalui kegiatan sehari-hari, minimal setengah atau satu jam asal tiap hari dilakukan.
Contohnya, dengan mengajak anak tersenyum atau bermain bersama untuk mengasah kreativitasnya. Selanjutnya, sampai usia enam tahun maka diperlukan pengembangan kemampuan motorik kasar, motorik halus, berbahasa dan berkomunikasi serta bersosialisasi.
Posting Komentar