Mereka
yang dipecat adalah 20 pekerja restoran cepat saji di Snarf Sub Shop,
Chicago, Amerika Serikat. Pemecatan dilakukan pada 22 Desember 2013
lalu. Langkah ini perlu dilakukan karena ada kerugian perusahaan dan
meningkatnya persaingan.
Natal seharusnya jadi hari yang membahagiakan bagi semua orang. Namun ternyata, ada yang harus kehilangan pekerjaan tepat di momen tersebut.
"Tiga hari sebelum Natal dan tak ada telepon sama sekali," kata Deivid Rojas, direktur komunikasi organisasi komite pekerja di Chicago, Rabu (25/12/2013).
"Sangat tidak adil, manajemen dan korporasi memperlakukan karyawan seperti ini," sambungnya.
Di antara para karyawan yang dipecat adalah para pekerja yang menggelar aksi demo beberapa waktu lalu. Mereka menuntut kenaikan gaji. Namun Snarf membantah pemecatan ini berkaitan dengan demo, melainkan karena penujualan yang sepi.
atal seharusnya jadi hari yang membahagiakan bagi semua orang. Namun
ternyata, ada yang harus kehilangan pekerjaan tepat di momen tersebut.
Natal seharusnya jadi hari yang membahagiakan bagi semua orang. Namun ternyata, ada yang harus kehilangan pekerjaan tepat di momen tersebut.
"Tiga hari sebelum Natal dan tak ada telepon sama sekali," kata Deivid Rojas, direktur komunikasi organisasi komite pekerja di Chicago, Rabu (25/12/2013).
"Sangat tidak adil, manajemen dan korporasi memperlakukan karyawan seperti ini," sambungnya.
Di antara para karyawan yang dipecat adalah para pekerja yang menggelar aksi demo beberapa waktu lalu. Mereka menuntut kenaikan gaji. Namun Snarf membantah pemecatan ini berkaitan dengan demo, melainkan karena penujualan yang sepi.
Posting Komentar