
Sampah yang menumpuk di Rawajati menyumbat ciliwung Rasanya percuma deh, pekerjaan berat yang dilakukan oleh Jokowi seperti
pengerukan waduk, situ, bikin lancar aliran got-got dan sungai. Padahal
beberapa hari yang lalu, aku dah terharu banget liat waduk Pluit, terus
ada embung di sekitar ciracas yang sudah dikeruk dan diperluas, juga ada
situ perbatasan pasar rebo dengan Bekasi yang kelihatan baru ‘dibuka’.
Sungai-sungai yang tak liat juga ndilalahnya lumayan sudah tidak bertabur sampah lagi. Dengan aliran yang lancar car car.
Tetapi hujan yang mengguyur Puncak, Depok, Tangerang dan Jakarta memang
tidak berhenti hingga beberapa hari ini. Jangankan Jakarta, Depok pun
banjir, karena tanggul jebol. Tangerang sama saja, banjir. Begitu juga
Bekasi. Di Jakarta, daerah yang langganan banjir ya banjir juga. Seperti
Rawajati, dan beberapa titik lainnya. Hanya syukurnya begitu hari ini
tidak hujan, banjir lumayan cepat surut.
Nah, upaya sekeras apapun yang dilakukan Jokowi, kalau masih ada sampah
ngider di saluran air, mesti air akan tergenang! Di titik manapun!
Apalagi jika sampahnya bejibun, seperti yang tak lihat tadi di kali
Ciliwung di area Rawajati. Ya ampun, siapakah gerangan yang ‘tega’
membuang sampah seperti ini? Menyebabkan banjir, karena aliran air
menjadi tersumbat?
Banjir Rawajati.
Itu sungai, sementara aliran got, jika lubang masuk airnya kesumbat
lumpur ataupun sampah, ya mestilah air juga tergenang di jalanan. Selain
memang, tak liatin, kontur Jakarta ini memang ada beberapa yang rendah
banget. Seperti cekungan, jadi jika hujan, ya air menumpuk di cekungan
ini. Apalagi jika cekungan tidak ada pori-pori atau lubang air, kalaupun
ada misalnya tersumbat lumpur atau sampah, ya tetap akan tergenang.
Aduh, kapan ya warga sadar mengenai sampah ini? Kebersihan sebagian dari
Iman! Perasaan hadist ini sering banget diulang, tetapi prakteknya
kagak jalan!
Seandainya ada kesadaran seperti ini,
pengen juga tiap mesjid misalnya habis jumatan melakukan bersih-bersih
dan ‘menjewer’ masyarakat yang masih buang sampah sembarangan. Kadang
sudah tidak bisa dihimbau lagi, tetapi berikan sanksi. Di dunia dan
akhirat! Ya ampun, hehee

Traktor Pengeruk Sampah.
Di dunia kena sanksi berdasarkan Perda
persampahan, di akhirat apa dihitung ‘dosa’ orang yang membuang sampah
sembaranag karena bisa bikin banjir? Kan ada hadistnya orang yang
memungut sampah/duri di jalanan, karena khawatir mencederai orang lain
sudah termasuk pahala.
Ya sudah gitu aja, Salam Kompasiana!
Posting Komentar