Manhaj dakwah PKS yang penulis ketahui mengharamkan pembatasan dan
pengaturan kelahiran—mohon koreksi jika saya keliru. Yang dianjurkan
oleh dakwah ala PKS justru beranak-pinak sebanyak-banyaknya seperti
kelinci.
Jangan heran jika penggede PKS kasih contoh punya anak
banyak-banyak. Ini sekalipun pemerintah menggalakkan program keluarga
berencana (KB) demi meminimalisir problem kependududukan akibat ledakan
jumlah penduduk. PKS tak peduli.
Bisa dibayangkan bila mereka memegang posisi-posisi politik—bupati,
walikota, gubernur, dsb—pasti akan kesulitan menjalankan program
pemerintah berupa pembatasan dan pengaturan kelahiran demi mengerem
dampak ledakan penduduk. Mereka akan “tergigit lidah”.
Mereka jelas tidak akan peduli dengan program mengatasi ledakan
penduduk. Yang mereka pentingkan hanya menjalankan keyakinan agama.
Termasuk akan menutup mata terhadap dampak negatif ledakan penduduk
seperti kesulitan penyediaan lapangan kerja, kesulitan penyediaan
pemukiman, pendidikan, layanan kesehatan, dll.
Efek derivatif akibat ledakan penduduk yang tak terkendali antara lain
akan meningkatnya pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, gizi buruk,
dsb.
Dengan jumlah penduduk 240 juta saja Indonesia sudah lintang-pukang
menyediakan lapangan kerja, pemukiman, pendidikan, dan layanan
kesehatan. Apalagi jika ledakan penduduk demikian diabaikan begitu saja
demi alasan doktrin agama, supaya memperbanyak umat supaya senang di
akherat.
Itulah ancaman nyata problem kependudukan jika PKS menang pemilu baik di eksekutif maupun legislatif.
Posting Komentar