 |
| Balai Desa Tubanan, Kec. Kembang, Kab. Jepara |
JEPARA - suaraonlineterkini.com - Keseriusan Petinggi Desa Tubanan dalam pengembangan sistem informasi manajemen Desa nampaknya semakin nyata, Focus Group Discussion (FGD) oleh forum lintas pelaku yang diselenggarakan di Balai Desa Tubanan pada Minggu, 22/5/2016 mendapat sambutan antusias dari seluruh perangkat Desa.
Fokus diskusi grup yang di pelopori Lingkar Desa tersebut di hadiri petinggi Desa Tubanan, Bakesbangpol,Forum Lingkar Desa,praktisi media,dan juga perangkat desa Tubanan.
Ketua Lingkar Desa Khoirul Anam menyampaikan pemaparanya dalam forum yang diadakan dibalai desa tubanan pentingnya sistem informasi Desa, ide awal dirinya mempunyai inisiatif ke bupati Jepara untuk mendaftarkan seluruh desa yang ada di kabupaten jepara yang totalnya 195 desa dan kelurahan disadtarkan domain untuk website masing masing desa dengan alamat namadesa.desa.id dan nampak nya ide tersebut di amini oleh Bupati.
Dirinya (lingkar Desa) memilih Desa tubanan untuk acara FGD tentunya dengan berbagai alasan, diakuinya Tubanan merupakan salah satu desa di Jepara yang memiliki infrastruktur yang jauh lebih baik dibanding desa desa lainya, termasuk fasilitas ac disetiap ruangan dan fasilitas cctv di desa. Dirinya berharap tahun 2017, 184 desa di jepara mampu mengelola websitenya dan menjadikan media intenet untuk peluang lapangan kerja.
Petinggi Tubanan Untung Pramono dalam sambutannya menyampikan dua falsafah penting, pertama "mangan rak mangan nek kumpul" (makan gak makan asal kumpul) maksudnya menurut petinggi adalah mari kita kumpul kendati gak ada makanan dan minumanya bahkan amplopnya, kalau kita bisa duduk bersama pasti ada solusi. Kemudian falsafah yang kedua adalah " Tak kenal maka tak sayang" kalau kita gak menginformasikan potensi potensi kita maka gak akan ada yang tahu dan gak akan nemu solusi, maksud petinggi.
Lebih lanjut petinggi berharap dalam fgd ini adalah mempunyai misi menjadikan tubanan menjadi desa cyber, dirinya lewat BUMDes dan karang taruna mempunyai program yang kemudian difasilitasi CSR PLN untuk program wifi (hotspot) di 43 titik wilayah desa Tubanan.
Pada semester 1 2016, lanjut petinggi pihak PLN akan mengucurkan dana CSR untuk pemasangan wifi gratis di 43 titik di Desa Tubanan. Tentunya program ini Pemerintah Desa Tubanan sangat berterimakasih, karena lewat Bapermades yang menerjunkan Lingkar Desa untuk akselerasi dalam mendampingi program ini.
"ini patut kita sukuri karena belum tentuk desa desa lainnya bisa seperti Tubanan" tambah petinggi.
Sementata itu Praktisi Media massa Muhammadun Sanomae mengutarakan pentingnya media dalam pengelolaan sistem informasi manajemen desa yang baik, dirinya juga bercerita dari masa ke masa tentang sejarah desa dan peraturan peraturan pemerintah yang muncul dari waktu ke waktu.
Di akhir sesi acara FGD peserta diajak berinteraksi tanya jawab terkait perkembangan informasi teknologi serta hal hal yang perlu untuk ditindaklanjuti mengenai kemajuan program desa serta pengelolaan website secara baik yang dipandu oleh pakar IT asli Jepara Ainul.
[Z/ris]
Fokus diskusi grup yang di pelopori Lingkar Desa tersebut di hadiri petinggi Desa Tubanan, Bakesbangpol,Forum Lingkar Desa,praktisi media,dan juga perangkat desa Tubanan.
Ketua Lingkar Desa Khoirul Anam menyampaikan pemaparanya dalam forum yang diadakan dibalai desa tubanan pentingnya sistem informasi Desa, ide awal dirinya mempunyai inisiatif ke bupati Jepara untuk mendaftarkan seluruh desa yang ada di kabupaten jepara yang totalnya 195 desa dan kelurahan disadtarkan domain untuk website masing masing desa dengan alamat namadesa.desa.id dan nampak nya ide tersebut di amini oleh Bupati.
Dirinya (lingkar Desa) memilih Desa tubanan untuk acara FGD tentunya dengan berbagai alasan, diakuinya Tubanan merupakan salah satu desa di Jepara yang memiliki infrastruktur yang jauh lebih baik dibanding desa desa lainya, termasuk fasilitas ac disetiap ruangan dan fasilitas cctv di desa. Dirinya berharap tahun 2017, 184 desa di jepara mampu mengelola websitenya dan menjadikan media intenet untuk peluang lapangan kerja.
Petinggi Tubanan Untung Pramono dalam sambutannya menyampikan dua falsafah penting, pertama "mangan rak mangan nek kumpul" (makan gak makan asal kumpul) maksudnya menurut petinggi adalah mari kita kumpul kendati gak ada makanan dan minumanya bahkan amplopnya, kalau kita bisa duduk bersama pasti ada solusi. Kemudian falsafah yang kedua adalah " Tak kenal maka tak sayang" kalau kita gak menginformasikan potensi potensi kita maka gak akan ada yang tahu dan gak akan nemu solusi, maksud petinggi.
Lebih lanjut petinggi berharap dalam fgd ini adalah mempunyai misi menjadikan tubanan menjadi desa cyber, dirinya lewat BUMDes dan karang taruna mempunyai program yang kemudian difasilitasi CSR PLN untuk program wifi (hotspot) di 43 titik wilayah desa Tubanan.
Pada semester 1 2016, lanjut petinggi pihak PLN akan mengucurkan dana CSR untuk pemasangan wifi gratis di 43 titik di Desa Tubanan. Tentunya program ini Pemerintah Desa Tubanan sangat berterimakasih, karena lewat Bapermades yang menerjunkan Lingkar Desa untuk akselerasi dalam mendampingi program ini.
"ini patut kita sukuri karena belum tentuk desa desa lainnya bisa seperti Tubanan" tambah petinggi.
Sementata itu Praktisi Media massa Muhammadun Sanomae mengutarakan pentingnya media dalam pengelolaan sistem informasi manajemen desa yang baik, dirinya juga bercerita dari masa ke masa tentang sejarah desa dan peraturan peraturan pemerintah yang muncul dari waktu ke waktu.
Di akhir sesi acara FGD peserta diajak berinteraksi tanya jawab terkait perkembangan informasi teknologi serta hal hal yang perlu untuk ditindaklanjuti mengenai kemajuan program desa serta pengelolaan website secara baik yang dipandu oleh pakar IT asli Jepara Ainul.
[Z/ris]
+ komentar + 1 komentar
Mantap. Semoga brjalan lancar...
Posting Komentar