Audiensi di Gedung DPRD Jepara |
JEPARA - suaraonlineterkini.com - Rapat audiensi yang difasilitasi dewan perwakilan rakyat oleh gerakan bersama wong jeporo dengan dinas kesehatan dan BPJS kesehatan kabupaten Jepara pada senin, 17/10/2016 berjalan kondusif.
Dalam Rapat yang dihadiri oleh direktur RSUD Kartini, Dinkes, ketua DPRD, koordinator gerakan bersama wong jeporo tersebut mengangkat isu pelayanan di RSUD Kartini Jepara yang masih jauh dari harapan juga terkait masalah kepesertaan BPJS yang dianggap masih meninggalkan banyak permasalahan.
Koordinator gerakan bersama wong jeporo Didit, menyampaikan berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat terkait persoalan kesehatan khususnya di wilayah kabupaten Jepara. Bagaimana solusi terbaik untuk pelayanan di RSUD ke depannya yang lebih baik lagi.
Ketua DPRD kabupaten Jepara Dian Kristiandi yang juga hadir dalam rapat audiensi tersebut menuturkan untuk Semua Mari Mereformasi diri. Dikatakannya persoalan kesehatan memang sangat komplek, jangan saling mencari pembenaran diri namun, mari kita semuanya untuk mereformasi diri, katanya.
Sementara itu perwakilan RSUD jepara yang menanggapi berbagai Aduan dari gerakan bersama wong jeporo dengan panjang lebar, namun kelompok yang tergabung dalam nama gerakan bersama wong jeporo belum puas menerima Jawaban dari pihak RSUD.
Tidak hanya direktur RSUD, pihak BPJS juga sama menyampaikan statemennya terkait kritikan atas nama peserta ibu Ngatemi yang masih ditagih ketika suaminya sudah meninggalkan dunia, namun untuk menengahi hal tersebut, Dian Kristiandi siap menanggung biaya tagihan yang dibebankan oleh BPJS kepada Ibu Ngatemi yang besarnya sekitar 1,8 jt rupiah.
Andi juga menambahkan bahwasannya siapapun yang nantinya yang menjadi pemimpin Jepara kedepan, untuk kelas tiga harus gratis, namun bukan berarti dirinya kampanye dalam rapat tersebut, kendatipun dirinya bersama Ahmad Marzuqi maju dalam Pilbup jepara tahun 2017 mendatang.
Banyak contoh kasus nyata yang diangkat dalam rapat audiensi yang digelar hingga pukul 13:30 WIB, baik kasus yang banyak bergulir di media sosial maupun kasus kasus yang langsung dialami sendiri oleh anggota kelompok gerakan bersama wong jeporo.
Ketua rapat audiensi komisi c dprd jepara Aris Isnandar menyimpulkan hasil rapat pada siang ini, bahwa bagaimana kita meningkatkan kualitas pelayanan, bagaimana kita memanusiakan manusia, juga sistem IT Rumah sakit harus dikelola dengan baik, minimal pihak rumah sakit memiliki staf ahli IT yang khusus melayani aduan dan keluhan masyarakat lewat media sosial.
Semua elemen harus saling evaluasi diri untuk permasalahan kesehatan ke depan agar lebih baik lagi, karena jepara milik kita semua katanya, ditambahkannya juga Jepara perlu rumah sakit baru yang lebih nyaman sehingga mampu menampung jumlah pasien yang semakin meningkat tiap tahunnya.
[Frd]
Dalam Rapat yang dihadiri oleh direktur RSUD Kartini, Dinkes, ketua DPRD, koordinator gerakan bersama wong jeporo tersebut mengangkat isu pelayanan di RSUD Kartini Jepara yang masih jauh dari harapan juga terkait masalah kepesertaan BPJS yang dianggap masih meninggalkan banyak permasalahan.
Koordinator gerakan bersama wong jeporo Didit, menyampaikan berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat terkait persoalan kesehatan khususnya di wilayah kabupaten Jepara. Bagaimana solusi terbaik untuk pelayanan di RSUD ke depannya yang lebih baik lagi.
Ketua DPRD kabupaten Jepara Dian Kristiandi yang juga hadir dalam rapat audiensi tersebut menuturkan untuk Semua Mari Mereformasi diri. Dikatakannya persoalan kesehatan memang sangat komplek, jangan saling mencari pembenaran diri namun, mari kita semuanya untuk mereformasi diri, katanya.
Sementara itu perwakilan RSUD jepara yang menanggapi berbagai Aduan dari gerakan bersama wong jeporo dengan panjang lebar, namun kelompok yang tergabung dalam nama gerakan bersama wong jeporo belum puas menerima Jawaban dari pihak RSUD.
Tidak hanya direktur RSUD, pihak BPJS juga sama menyampaikan statemennya terkait kritikan atas nama peserta ibu Ngatemi yang masih ditagih ketika suaminya sudah meninggalkan dunia, namun untuk menengahi hal tersebut, Dian Kristiandi siap menanggung biaya tagihan yang dibebankan oleh BPJS kepada Ibu Ngatemi yang besarnya sekitar 1,8 jt rupiah.
Andi juga menambahkan bahwasannya siapapun yang nantinya yang menjadi pemimpin Jepara kedepan, untuk kelas tiga harus gratis, namun bukan berarti dirinya kampanye dalam rapat tersebut, kendatipun dirinya bersama Ahmad Marzuqi maju dalam Pilbup jepara tahun 2017 mendatang.
Banyak contoh kasus nyata yang diangkat dalam rapat audiensi yang digelar hingga pukul 13:30 WIB, baik kasus yang banyak bergulir di media sosial maupun kasus kasus yang langsung dialami sendiri oleh anggota kelompok gerakan bersama wong jeporo.
Ketua rapat audiensi komisi c dprd jepara Aris Isnandar menyimpulkan hasil rapat pada siang ini, bahwa bagaimana kita meningkatkan kualitas pelayanan, bagaimana kita memanusiakan manusia, juga sistem IT Rumah sakit harus dikelola dengan baik, minimal pihak rumah sakit memiliki staf ahli IT yang khusus melayani aduan dan keluhan masyarakat lewat media sosial.
Semua elemen harus saling evaluasi diri untuk permasalahan kesehatan ke depan agar lebih baik lagi, karena jepara milik kita semua katanya, ditambahkannya juga Jepara perlu rumah sakit baru yang lebih nyaman sehingga mampu menampung jumlah pasien yang semakin meningkat tiap tahunnya.
[Frd]
Posting Komentar