Makna Muharram Sebagai Tahun Baru Islam. Kalau tahun masehi penetapan
penanggalannya, ditandai dengan kelahiran nabi Isa sebagai pembawa
ajaran. Sedangkan tahun baru Islam ditandai dengan sebuah peristiwa
heroik. Yakni, peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW dari Mekah ke
Madinah.
Lahirnya, penanggalan itu, didasarkan pada kebutuhan,
ketika itu, Umar Bin khatab sebagai khalifah / kepala pemerintahan,
merasa kesulitan untuk mencatatkan agenda kenegaraan, karena ada
beberapa versi yang digunakan, seperti menggunakan dasar penanggalan
tahun gajah, tahun masehi dll.
Setelah Musyawarah, dan atas saran dari Ali bin Thalib karamallahu
wajhahu, maka Khalifah Umar ibnu al-Khattab pun, akhirnya menetapkan 1
Muharram sebagai tahun baru Islam.
Makna Muharram Sebagai Tahun Baru Islam bagi kita semua :
Untuk menghindari kultus individu, maka penentuan tahun baru itu, bukan
didasarkan pada kelahiran, tetapi pada peristiwa, ini menunjukkan Islam
sebagai agama yang progresif, bergerak maju, tidak stagnan, dia
bergerak dari satu peristiwa ke peristiwa lain, sesuai kebutuhan zaman,
kebutuhan tempat dan kebutuhan manusia pada saat itu.
Hijrah
itu sendiri artinya berpindah, bisa jadi berpindah dari satu tempat ke
tempat lain, atau berpindah dari suatu peristiwa ke peristiwa lain, atau
berpindah dari perilaku yang satu ke perilaku lain, yang inti dari
perpindahan itu, menuju pada hal yang lebih baik dari sebelum
perpindahan. Jadi, jika umat Islam stagnan pada satu kondisi, apakah
perilaku, kondisi, dan wilayah dan tidak menunjukkan perubahan pada
sesuatu yang lebih baik, maka sesungguhnya, dia telah meninggalkan ruh,
hijriah itu sendiri.
Muharram itu sendiri, artinya yang
diharamkan atau sangat dihormati. Pada bulan haram itu, -umat Islam
memiliki empat bulan Haram-, umat Islam diharamkan untuk berperang, pada
bulan itu, genjatan senjata dilakukan, dengan kata lain, semangat
muharram adalah semangat perdaiamaian. Sehingga mereka yang mengenal
esensi tahun hijriah yang dimulai pada satu muharram, adalah mereka yang
memiliki kesadaran akan perdamaian, bersifat kasih sayang pada seluruh
umat manusia, menjadikan kehadirannya sebagai berkah bagi alam semesta.
Sebagai inti dari seluruh ajaran Islam, dalam konteknya hijriah, adalah
perubahan pada sesuatu yang menuju pada kebaikan, pada kemajuan dan
kemanfaatan bagi seluruh manusia, pada seluruh alam semesta dengan
semangat damai sejahtera, penuh kasih sayang, sehingga tujuan Allah
menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamien itu –rahmat
bagi alam semsta- itu dapat diwujudkan oleh para pemeluknya….
Posting Komentar