"TERIMA KASIH" Anda telah memasuki Website Media Suara Online Terkini "SOT Jepara" Sebelum anda membaca semua berita yang telah kami rangkum sebelumnya kami akan jelaskan mengenai SOT Jepara ok... Suara Online Terkini adalah Media Online yang mampu menampung berbagai macam berita diantaranya Seputar Nasional, Metropolitan, Daerah, Ekonomi, Bisnis, Internasional, Sosial, Budaya, Agama, Pendidikan, Politik, Hukum, Kesehatan dll kami terima kritik dan saran melalui kontak kami.atau Hub: 085-229-333-371 Pin BB:7473F04F.
Headlines News :
Home » » Tanggapan Budiono atas Surat Jokowi

Tanggapan Budiono atas Surat Jokowi

Written By suaraonlineterkini on Selasa, 14 Januari 2014 | 10.10

Wapres Budiono akhirnya menyampaikan jawabannya terkait surat yang dikirimkan Jokowi kepadanya. Dalam suratnya itu, Jokowi menyatakan keberatannya atas kebijakkan pemerintah pusat berkaitan dengan mobil murah ramah lingkungan. Menurut Jokowi, kebijakkan ini dapat memperparah kemacetan karena lonjakkan kepemilikkan mobil pribadi di Jakarta dan daerah sekitarnya.Apa tanggapan Wapres Budiono? Budiono menghimbau agar kepemilikkan mobil murah oleh masyarakat jangan dihambat. Pemerintah pusat tetap akan menjalankan kebijakkan ini, karena industri otomotif adalah salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, Budiono menjelaskan bahwa pemerintah pusat juga akan bekerja sama dengan pemerintah DKI mengatasi kemacetan.
Baginya, solusi atas kemacetan bukan larangan atas kepemilikkan mobil murah, melainkan mewujudkanbeberapa kebijakan yang harus dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta seperti peningkatan alat transportasi publik serta penerapan Electronic Road Pricing (ERP).
Apa yang disampaikan oleh Wapres Budiono ini sepertinya tidak menyentuh inti persoalan yang disampaikan oleh Jokowi. Karena bagi Jokowi yang paling utama dan harus menjadi prioritas untuk DKI Jakarta saat ini bukanlah memperbanyak kendaraan pribadi para penduduknya melalui kebijakkan mobil murah, melainkan membenahi transportasi publik. Sebab tanpa mobil murah saja, mobil yang berseliweran di jalanan Ibu Kota sudah menimbulkan persoalan kemacetan di mana-mana.
Akan tetapi, jelas dari jawaban Budiono ini bahwa Jokowi harus bekerja sesuai tugasnya membenahi macetnya Jakarta, tanpa harus campur tangan dalam kebijakkan skala nasional. Kebijakkan mobil murah adalah untuk Indonesia, bukan hanya untuk DKI Jakarta demi menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.
Singkatnya, pemerintah pusat mau mengatakan ke Jokowi: jangan hambat kebijakkan pemerintah pusat, urus saja pekerjaanmu sendiri untuk benahi macetnya Jakarta. Pemerintah pusat akan membantu sejauh kemampuan.
Namun, apes bagi Jokowi-Ahok, Jakarta tambah macet bukan presiden-wapres yang dipersalahkan, tetapi pemprov-nya yang akan jadi sasaran tembak.
Tetapi itulah resiko yang harus ditanggung oleh Jokowi-Ahok. Namun, penerapan ERP dan pembenahan transportasi umum oleh Jokowi diharapkan dapat memacu minat masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya untuk lebih mencintai dan menggunakkan transportasi publik daripada mobil pribadi yang murah meriah.
Akan tetapi, mentalitas konsumtif dan kepemilikkan atas mobil pribadi masih dianggap sebagai sebuah gaya hidup bagi kebanyakan masyarakat kita serta-merta langsung meragukan optimisme tersebut. Akankah orang lebih mencintai transportasi publik yang nyaman daripada mobil pribadi ketika mobil pribadi masih dilihat sebagai ukuran kelas sosial tertentu?
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Maz Kizin | Redaksi
Copyright © 2014. Suara Online Terkini - All Rights Reserved
Template Created by SOT Jepara Published by Maz Kizin
Proudly powered by SOT Jepara