SOT Jepara - Nelayan asal Desa Karanggondang kec.Mlonggo Kab. Jepara, hilang saat mencari ikan di laut tepatnya di perairan PLTU Jepara, waktu kejadian ketiga nelayan itu sore hari berangkat mencari ikan dengan prahu mesin dari Kongsi desa Bondo , M. Arwani /wawan umur 35 tahun hilang belum diketahi keberadaanya, sementara dua rekan selamat, waktu kejadian sekitar pukul 3.00 wib setelah selesai mengangkat ikan ketiga nelayan itu persiapan pulang dua rekanya istirahat didalam kapal prahu, sementara korban keluar untuk membuang air kecil di kemungkinkan setelah buang air kecil ombak besar menghapirinya korban lalu tercebur kedalam laut tapi anehnya kedua rekan tidak mendengar kejadian itu, pagi sekitar jam 10.00 wib Tim SAR dan Polair Jepara di terjunkan untuk pencarian korban hilangdi perairan pantai Bayuran Rabu (19/2) sekitar pukul 10.00 wib.
keluarga korban menunggu di bibir pantai Bayuran untuk mencari korban. katanya baru saja paman dari korban, baru meninggal 7 hari yang lalu setelah ditanya wartawan “SOT Jepara” sampai saat ini korban belum juga di temukan, menurut Agen Pelayaran setempat Emiel Rifky caleg Demokrat Jepara karakter dan kondisi perairan didaerah tersebut, baik arus, alun, maupun gelombang pada waktu musim baratan tergolong cukup extreme bagi pelayaran.
untuk itu perlunya kewaspadaan para pelaku pelayaran juga nelayan, dan koordinasi dengan steakholder terkait. Terbukti setiap tahun sudah menjadi langganan kapal yang melintang dari perairan tersebut terbawa arus/nglarak bahkan tenggelam beserta muatannya.
para relawan dari Tim SAR dan Polair Jepara berusaha mencari korban dengan beberapa prahu karet yang ditumpangi sekitar sepuluh relawan, saat ini kondisi ketinggian air laut masih sekitar 2 meter warga dihimbau berhati-hati saat mencari ikan dilaut, karena cuaca di jepara masih extrim. Maz kizin
keluarga korban menunggu di bibir pantai Bayuran untuk mencari korban. katanya baru saja paman dari korban, baru meninggal 7 hari yang lalu setelah ditanya wartawan “SOT Jepara” sampai saat ini korban belum juga di temukan, menurut Agen Pelayaran setempat Emiel Rifky caleg Demokrat Jepara karakter dan kondisi perairan didaerah tersebut, baik arus, alun, maupun gelombang pada waktu musim baratan tergolong cukup extreme bagi pelayaran.
untuk itu perlunya kewaspadaan para pelaku pelayaran juga nelayan, dan koordinasi dengan steakholder terkait. Terbukti setiap tahun sudah menjadi langganan kapal yang melintang dari perairan tersebut terbawa arus/nglarak bahkan tenggelam beserta muatannya.
para relawan dari Tim SAR dan Polair Jepara berusaha mencari korban dengan beberapa prahu karet yang ditumpangi sekitar sepuluh relawan, saat ini kondisi ketinggian air laut masih sekitar 2 meter warga dihimbau berhati-hati saat mencari ikan dilaut, karena cuaca di jepara masih extrim. Maz kizin
Posting Komentar