SOT Jepara - Cirebon, Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cirebon serukan kampanye bersih tanpa money politik. Seperti kehabisan cara, banyaknya caleg yang mencalonkan diri berpotensi melakukan kecurangan untuk memperoleh suara. Hal ini disikapi oleh GMNI Cirebon,  yang mengkhawatirkan proses demokrasi pada 9 April mendatang akan tercederai dengan tindakan para calon yang ambisius untuk duduk di kursi DPRD Kota maupun Kabupaten Cirebon.

Menurut Fathoni Hamzah sebagai  ketua GMNI Cirebon, saat dikonfirmasi 4/4, menegaskan bahwa : “seruan kampanye No Money politik ini bertujuan untuk menciptakan politik yang bersih dari money politik, serta menyadarkan masyarakat untuk tidak berpartisipasi dalam kecurangan yang dilakukan oleh para caleg. Dengan hal tersebut, proses demokrasi yang baik akan menciptakan politik yang bersih, serta menekan tingkat korupsi yang akan dilakukan oleh caleg terpilih mendatang”.

Dilain pihak, pernyataan yang dikemukakan oleh M. Hata sebagai dosen UIN Syahid Jakarta yang bertempat dicirebon menjelaskan “masyarakat telah mengalami krisis kepercayaan terhadap parpol, sehingga tidak salah bahwa masyarakat banyak yang golput dan tidak menggunakan hak pilihnya. Dalam hal ini, dapat menumbuhkan pemikiran yang sempit bagi para caleg untuk melakukan money politik”, saat dikonfirmasi dikediamannya, Jum’at  4/4.

 Tingginya tingkat golput, atau yang tidak menggunakan hak pilihnya, dapat dilihat pada hasil pemilihan kepala daera Kabupaten Cirebon 2013, secara dua putaran. Dari perolehan menunjukan banyak masyarakat yang cenderung tidak menggunakan hak pilihnya, selain banyaknya sikap apatisme yang dilakukan masyarakat cirebon. Maka, hal ini merespon para caleg untuk melakukan money politik.

Oleh karena itu, dengan keadaan masyarakat cirebon sekarang GMNI Cirebon menyuarakan “No, Money politik”, bertujuan untuk semua partai dan caleg yang ikut serta mencalonkan diri untuk dapat menghargai proses demokrasi yang akan berlangsung. (Imam Bukhori)