SOT Jabar - suaraonlineterkini.com - Perhimpunan mahasiswa social ekonomi pertanian se jawa barat dki dan banten menyatakan prihtain atas kondisi lahan pertanian diindonesia yang semakin hari hari semakin menyempit, selain kondisi lahan yang menyempit, sumber daya manusia yang dimiliki para petanipun masih terbatas,sehingga berdampak pada lambatnya laju pertumbuhan potensial sector pertanian . hal tersebut dikatakan ketua dewan perwakilan wilayah forum perhimpunan mahasiswa social ekonomi pertanian jawa barat dki dan banten yandra utama santosa usai acara pelatihan advokasi pertanian pemuda Indonesia di provinsi banten .
Dalam latihan advokasi pertanian oleh oleh forum perhimpunan mahasiswa social ekonomi pertanian lima universitas se jawa barat , dki dan provinsi banten pada kamis ( 28/11) di bahas bagaimana mencari solusi serta rencana penerapan reforma pertanian di lahan sempit. Pasalnya saat ini para petani didaerah rata-rata hanya memiliki 0,4 hektar dan hal tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu solusi alternative bagi para petani akan penerapan program pertanian berkelanjutan.
Dalam latihan advokasi pertanian oleh oleh forum perhimpunan mahasiswa social ekonomi pertanian lima universitas se jawa barat , dki dan provinsi banten pada kamis ( 28/11) di bahas bagaimana mencari solusi serta rencana penerapan reforma pertanian di lahan sempit. Pasalnya saat ini para petani didaerah rata-rata hanya memiliki 0,4 hektar dan hal tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu solusi alternative bagi para petani akan penerapan program pertanian berkelanjutan.
Ketua institute global konsultan internasional MC kinsey . sector pertanian agribisnis merupakan sector yang sangat potensial untuk dikembangkan dan jika hal tersebut bisa dijalankan bisa melebihi sector migas minyak dan gas.” peran pemuda terutama mahasiswa pertanian , sangat penting untuk mengahadapi tantangan terhadap kemajuan pertanian dimasa yang kan datang,”paparnya.
Sedangkan menurut Ketua dewan perwakilan daerah dua forum perhimpunan mahasiswa social ekonomi jawa barat dki dan banten yandra utama senja Saat ini di jawa barat, sendiri para petani hanya memiliki 0,4 hektar, itupun rata-rata mereka merupakan petani penggarap, lahan persawahan. Namun demikian sector pertanian yang lain seperti agribisnis hingga saat ini masih lambat mengalami kemajuan, “ .jangankan sector agribisnis unggulan untuk bertanam tanaman padi pun para petani didaerah kini sulit akibat lahan yang terus menyempit,”terangnya kepada wartwan di kampus universitas sukabumi jawa barat jumat (2911).
Sementara itu banyak literature yang menyatakan sector pertanian terutama sector agribisnis merupakan sector yang potensial. “ yang harus diterapkan saat ini bagaimana caranya dengan lahan yang terbatas petani kita dapat hidup sejahtaera , solusinya harus menerapkan pertanian yang berkelanjutan dengan mendorong mereka dengan reforma pertanian berkelanjutan ,”harapanya.
Forum perhimpunan mahasiswa social ekonomi pertanian se dki jabar dan ban ten , selain mengadakan pelatihan advokasi pertanian juga mengadakan latihan bagaimana memenej ekonomi akan keberlangsungan bisnis pertanian terumatam sector agribisnis dan pesawahan. [her]
Posting Komentar