SOT Jepara - Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Ulama (KBIHNU) kabupaten Jepara menggelar
Taaruf Jamaah Calon Haji (JCH) tahun 2014/ 1435 H, bertempat di Gedung NU
lantai 2, Jalan Pemuda No.51, Ahad (9/2). Kegiatan
yang diikuti 100 orang tersebut dihadiri KH Ahmad Kholil (Rais Syuriah PCNU),
KH Asyhari Syamsuri (Ketua PCNU), KH Imam Abi Jamrah (Wakil Ketua KBIHNU), KH
Abdul Hamid Suyuti (Pembimbing KBIHNU) dan H Ali Arifin (Bidang pelaksanaan Ibadah
Haji Kemenag Jepara).
Ketua
KBIHNU, KH Ahmad Roziqin yang diwakili KH Imam Abi Jamrah, Wakil Ketua KBIHNU
kepada ratusan orang yang hadir mengatakan sebelum menunaikan ibadah haji agar
melaksanakan tiga hal; taubat, njaluk
ngapura—memohon ampunan dan mengetahui ilmunya haji.
Hal itu
dikemukakan Kiai Abi Jamrah sebagaimana mengutip pendapat Imam Ghazali. “Yaitu
meminta ampunan kepada Allah dan sesama manusia,” jelasnya.
Meminta
ampun kepada Allah bisa dilaksanakan dengan intensitas beribadah kepadaNya. Sementara
kepada sesama manusia, lanjut Katib Syuriah PCNU meski agak susah dilaksanakan,
tegasnya harus tetap dilakukan.
Disamping
itu, JCH harus mengetahui ilmu tentang ibadah haji. Senada dengan Kiai Abi
Jamrah, KH Asyhari Syamsuri, Ketua PCNU menambahkan mengetahui ilmu tentang
haji berarti mengetahui dasar al-qur’an dan hadits serta ijtihad ulama.
Apalagi
Kepala SMKN 3 Jepara itu juga mengutip hadits yang intinya yang menginginkan
dunia dan akhirat harus dengan ilmu. Kiai Asyhari juga menjelaskan posisi
seorang pembimbing ibadah haji laiknya pembimbing “skripsi”.
Sehingga,
yang dibimbing lanjutnya mempunyai hak penuh untuk melaksanakan ibadah sesuai aturan. Tidak
asal-asalan. “Suami istri juga harus paham masing-masing. Agar disana tidak
saling nebeng. Karena ibadah ini
bersifat individu,” tambahnya.
Bidang
Pelaksanaan Ibadah Haji Kemenag Jepara, H Ali Arifin lebih banyak menyampaikan
teknis pelaksanaan ibadah haji. Diantaranya JCH melaksanakan tiga kali
bimbingan: kelompok, bimbingan di kecamatan dan di kabupaten.
Sementara,
M Nasrullah Huda dari Sekretariat KBIHNU mengungkapkan pihaknya memberikan
pelayanan ekstra kepada JCH. Alhasil,
KBIH yang telah beroperasi sejak 2004 itu membagi dalam beberapa wilayah: Keling-Donorojo,
Kembang-Bangsri-Mlonggo-Pakis Aji, Tahunan-Batealit-Kedung, Pecangaan dan
Nalumsari-Mayong-Welahan.
Disamping
itu Huda menyinggung tentang transparansi anggaran KBIH agar semua pihak
mengerti dan tidak ada yang dikecewakan. (Syaiful
Mustaqim)
Posting Komentar