SOT Jepara - suaraonlineterkini.com - PCNU kabupaten Jepara kembali melaksanakan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) ke-9 bertempat di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Keling, Jepara, Ahad (28/12) kemarin.
Kegiatan bertajuk Menyongsong Satu Abad NU; Merevitalisasi Gerakan Sosial Keagamaan Melalui Pendidikan Kader Penggerak merupakan giliran Majelis Wakil Cabang (MWC) Keling sebagai tempat pelaksanaan.
Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Kamil Ahmad mengingatkan pentingnya pemahaman yang utuh terhadap ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. “Saat ini banyak aliran yang mengatasnakan Islam tapi amal dan gerakannya tidak mencerminkan perilaku yang Islami,” tutur Kiai Kamil.
Untuk itu, perlu kesadaran bersama mendidik anak-anak dan generasi muda agar tidak lupa dan tidak meninggalkan amalan ahlussunnah wal jamaah.
Ia menambahkan pendidikan kader penggerak NU harus tetap ditindaklanjuti sampai ke semua MWC di Jepara. “Kami minta kerja sama seluruh pengurus NU, baik di tingkat Cabang, MWC maupun Ranting. Juga seluruh lembaga, lajnah dan badan otonom NU agar bahu membahu melestarikan ajaran NU,” ujarnya.
Dalam Mukercab ke-9 ini dibahas juga implikasi UU Desa terhadap warga NU dan pemberdayaan ekonomi warga NU melalui penguatan pembiayaan ekonomi mikro.
“Warga NU yang sebagian besar berada di desa dan masih tergolong kaum mustadafin agaknya perlu mendapatkan perhatian lebih dari para pengurusnya,” kata Ketua LTN Cabang Jepara, Zakariya Anshori.
Sementara itu direktur Nusa Makmur, H. Fahmi Akbar Idries turut hadir menyerahkan pinjaman kepada 8 BMT di lingkungan PC NU Jepara.
Pinjaman sebagai bentuk apresiasi PBNU terhadap perkembangan BMT di Jepara. Sedangkan Nusa Makmur merupakan lembaga pembiayaan mikro-ta’lim untuk BMT yang dikelola lembaga NU maupun warga NU yang diinisiasi PBNU melalui PP LPNU.
“Pinjaman dari Nusa Makmur ini bukanlah hibah, tapi pinjaman lunak untuk memperkuat permodalan BMT agar makin menjangkau kaum mustadafin di pedesaan. Jaminannya adalah orang-orang Islam yang saleh dan profesional yang berjuang untuk sesama,” ungkap Fahmi.
Pada kesempatan tersebut Nusa Makmur menyalurkan pinjaman kepada 8 BMT yang nilainya antara 50 juta sampai 1 milyar rupiah. [Syaiful Mustaqim]
Kegiatan bertajuk Menyongsong Satu Abad NU; Merevitalisasi Gerakan Sosial Keagamaan Melalui Pendidikan Kader Penggerak merupakan giliran Majelis Wakil Cabang (MWC) Keling sebagai tempat pelaksanaan.
Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Kamil Ahmad mengingatkan pentingnya pemahaman yang utuh terhadap ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. “Saat ini banyak aliran yang mengatasnakan Islam tapi amal dan gerakannya tidak mencerminkan perilaku yang Islami,” tutur Kiai Kamil.
Untuk itu, perlu kesadaran bersama mendidik anak-anak dan generasi muda agar tidak lupa dan tidak meninggalkan amalan ahlussunnah wal jamaah.
Ia menambahkan pendidikan kader penggerak NU harus tetap ditindaklanjuti sampai ke semua MWC di Jepara. “Kami minta kerja sama seluruh pengurus NU, baik di tingkat Cabang, MWC maupun Ranting. Juga seluruh lembaga, lajnah dan badan otonom NU agar bahu membahu melestarikan ajaran NU,” ujarnya.
Dalam Mukercab ke-9 ini dibahas juga implikasi UU Desa terhadap warga NU dan pemberdayaan ekonomi warga NU melalui penguatan pembiayaan ekonomi mikro.
“Warga NU yang sebagian besar berada di desa dan masih tergolong kaum mustadafin agaknya perlu mendapatkan perhatian lebih dari para pengurusnya,” kata Ketua LTN Cabang Jepara, Zakariya Anshori.
Sementara itu direktur Nusa Makmur, H. Fahmi Akbar Idries turut hadir menyerahkan pinjaman kepada 8 BMT di lingkungan PC NU Jepara.
Pinjaman sebagai bentuk apresiasi PBNU terhadap perkembangan BMT di Jepara. Sedangkan Nusa Makmur merupakan lembaga pembiayaan mikro-ta’lim untuk BMT yang dikelola lembaga NU maupun warga NU yang diinisiasi PBNU melalui PP LPNU.
“Pinjaman dari Nusa Makmur ini bukanlah hibah, tapi pinjaman lunak untuk memperkuat permodalan BMT agar makin menjangkau kaum mustadafin di pedesaan. Jaminannya adalah orang-orang Islam yang saleh dan profesional yang berjuang untuk sesama,” ungkap Fahmi.
Pada kesempatan tersebut Nusa Makmur menyalurkan pinjaman kepada 8 BMT yang nilainya antara 50 juta sampai 1 milyar rupiah. [Syaiful Mustaqim]
Posting Komentar